Tangkal Hoaks, Nezar Dorong Literasi Digital

Sekda Aceh Bustami, saat menyambut kedatangan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Nezar Patria, di ruang VIP Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (25/10/2023). Foto: Humas Aceh.
Sekda Aceh Bustami, saat menyambut kedatangan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Nezar Patria, di ruang VIP Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (25/10/2023). Foto: Humas Aceh.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Bustami Hamzah dan Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian Aceh Marwan Nusuf, menyambut kedatangan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nezar Patria, di ruang VIP Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Rabu (25/10/2023).

Dalam kunjungannya ke Aceh, Nezar Patria dijadwalkan akan menghadiri berbagai kegiatan, terutama penanganan penyebaran hoaks, terutama menjelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Nezar Patria mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak yang ditimbulkan oleh penyebaran hoaks pada dua pemilihan umum sebelumnya.

“Di dua pemilu sebelumnya, hoaks memang cukup luar biasa menciptakan miss informasi dan keresahan di tengah masyarakat. Memang kejadian ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat dan Brazil, di setiap masa Pemilu,” kata Nezar Patria.

Wamen kelahiran Pidie ini menegaskan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan upaya deteksi dini terkait penyebaran hoaks di seluruh platform media.

Menurutnya, pemerintah percaya setelah dua pemilu pada tahun 2014 dan 2019, masyarakat Indonesia telah menjadi lebih cerdas dan paham bahwa banyak berita palsu yang tersebar di media sosial, terutama selama masa kampanye Pemilu.

Baca juga: Wamenkominfo Ajak Santri Aktif Wujudkan Pemilu Damai 2024

Untuk mengatasi permasalahan ini, Nezar Patria menjelaskan Kementerian Kominfo fokus pada mendorong media-media untuk selalu menjunjung etika jurnalistik yang baik, dengan tujuan mencegah dan menangkal penyebaran informasi yang salah, yang disebabkan oleh hoaks, dan ujaran kebencian yang selama ini berkembang bebas di dunia maya.

“Selama ini Kementerian Kominfo juga terus mensosialisasikan Literasi Digital di seluruh Indonesia. Kita tentu optimis dengan Literasi Digital ini, masyarakat kita akan lebih memahami mana informasi yang benar dan mana hoaks atau ujaran kebencian,” ungkap Nezar.

Selain itu, Nezar Patria juga memperhatikan masalah komunikasi di Aceh, khususnya di beberapa daerah yang masih mengalami kendala sinyal telekomunikasi “blank spot”. Wamenkominfo menjelaskan pihaknya telah menerima informasi tentang keberadaan blank spot di Aceh.

“Kami sudah mendapatkan informasi terkait sejumlah daerah yang masih blank spot di Aceh. Untuk itu, kami sudah menginstruksikan Dirjen terkait di Kemenkominfo untuk melakukan pendataan. Saat ini sudah dimulai pemetaan. Insya Allah tahun depan bisa segera diatasi. Mari kita doakan semua proses tersebut berjalan lancar, sehingga daerah-daerah blank spot tersebut segera teratasi,” pungkas Nezar .

Artikel SebelumnyaUstad Masrul Aidi Heran Elit Aceh Tak Perjuangkan Jalan Tol
Artikel SelanjutnyaJokowi Resmikan Bandara Terluar Indonesia di Mentawai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here