Komparatif.ID, Bireuen— Tim sepak bola MKR Meunasah Krueng FC (Jangka) harus mengakui ketangguhan LS Linggong setelah kalah dengan skor 5-8 dalam partai puncak semi-open turnamen mini soccer Piala Kepemudaan Karing II di lapangan utama PSAK Karing, Kecamatan Peusangan, Kamis (7/11/2024).
Kedua tim berhasil melaju ke final setelah menaklukkan lawan mereka di semifinal; Linggong mengalahkan Abeuk Jaloh, sementara Meunasah Krueng mengatasi Bada Barat dengan skor 6-4.
Sejak menit pertama, laga berjalan sengit dengan jual beli serangan dari kedua tim, menghibur penonton yang memenuhi tepi lapangan. Linggong unggul cepat dengan dua gol di awal laga, namun Meunasah Krueng segera memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 melalui aksi Bripo.
Linggong kembali menambah keunggulan di penghujung babak pertama, mengakhiri paruh waktu dengan skor 3-1.
Di babak kedua, MKR Meunasah Krueng membuka harapan setelah Asral Koral mencetak gol, memperkecil jarak menjadi 2-3. Pendukung Meunasah Krueng kembali bersemangat, namun mereka kembali kecolongan akibat kelalaian pemain bertahan, membuat Linggong menjauh 4-2.
Gol tersebut tampak membuat Meunasah Krueng kehilangan momentum, yang dimanfaatkan Linggong untuk memperlebar jarak menjadi 5-2. Menit ke-37, Bripo kembali memperkecil ketertinggalan menjadi 5-3, membakar semangat tim dan suporter Meunasah Krueng.
Namun, Linggong terus menunjukkan permainan apik dan menambah gol, mengubah skor menjadi 6-3. Tak tinggal diam, Balian dari Meunasah Krueng kembali membalas dan memperkecil ketertinggalan menjadi 6-4.
Baca juga: Peran Pedri Kunci kemenangan Barcelona di Bernabeu.
Menjelang akhir laga, manajer Meunasah Krueng menginstruksikan seluruh pemain untuk menyerang habis-habisan, tetapi strategi ini justru dimanfaatkan Linggong untuk melancarkan serangan balik yang efektif, menutup laga dengan kemenangan telak 8-5.
Kemenangan ini membuat LS Linggong berhak meraih trofi juara pertama dan uang pembinaan sebesar 3 juta rupiah. Sementara itu, MKR Meunasah Krueng harus puas sebagai runner-up, membawa pulang trofi dan hadiah 2 juta rupiah.
Sunni dari Linggong dinobatkan sebagai pemain terbaik, sedangkan Bripo dari MKR Meunasah Krueng menjadi top skor dengan torehan 12 gol.
Kepada Komparatif.ID, ketua panitia Pemuda Karing Cup II, Meldi Saputra, mengatakan turnamen ini akan terus diadakan setiap tahun, mengingat kesuksesan dan kelancaran penyelenggaraan tahun ini.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras tanpa kendala berarti, memastikan turnamen berjalan aman dan sesuai harapan.
“Insya Allah tournament ini Akan terus berlanjut dan bergulir di tahun-tahun berikutnya, apalagi tahun kedua. Kita berhasil melaksanakan dengan baik dan berjalan aman serta sesuai dengan harapan,” ujarnya usai laga final.
Debut Manis MKR Meunasah Krueng
Bagi Meunasah Krueng, pulang sebagai runner-up bukanlah kekalahan sepenuhnya. Ini adalah debut manis bagi kampung yang dipimpin oleh Keuchik Saiful, setelah absen dalam berbagai turnamen sepak bola di Kabupaten Bireuen selama hampir satu dekade.
Kapten tim, Muhammad Irhas, mengaku bangga akan pencapaian timnya yang mampu mencapai final meski bukan unggulan. Irhas berharap pengalaman ini menjadi awal bagi Meunasah Krueng untuk tampil prima di turnamen-turnamen berikutnya.
“Kami datang bukan sebagai unggulan, namun berkat kerja keras dan kekompakan tim alhamdulillah kami sukses melaju ke final. Walaupun kami gagal membawa pulang juara satu, tapi sudah sampai disini sudah hasil yang baik,” imbuh Irhas.
