Komparatif.ID, Bireuen— PT. Takabeya Perkasa Group mengerahkan dua unit alat berat untuk melakukan perbaikan sementara jalan lintas Bireuen-Takengon Desa Alue Rambong, Kecamatan Juli, yang amblas pada Kamis (9/1/2024) dini hari.
Humas Takabeya Perkasa Group Rahmat T. Geurugok mengatakan pimpinannya, H. Mukhlis, segera mengambil tindakan setelah menerima laporan dari masyarakat mengenai kemacetan hingga 12 jam akibat jalan amblas tersebut.
“Pak Haji (Mukhlis) memima kami menurunkan alat berat berupa excavator dan satu lainnya untuk menangani jalan amblas,” ujarnya mengutip serambinews.com.
Rahmat menjelaskan pengiriman alat berat ke lokasi bertujuan untuk menangani situasi darurat agar arus lalu lintas bisa kembali normal secepat mungkin. Proses perbaikan berlangsung intensif hingga akhirnya badan jalan yang amblas dapat diratakan dan ditimbun dengan material yang cukup kokoh untuk dilalui kendaraan.
Baca juga: Jalan Bireuen-Takengon Amblas, Mobil Besar Tidak Bisa Melintas
“Penanganan darurat sementara bertujuan agar arus lalu lintas bisa kembali lancar sebagaimana biasanya,” lanjutnya.
Arus lalu lintas lancar kembali sekitar pukul 12.00 WIB setelah badan jalan longsor diratakan alat berat PT Takabeya Perkasa Group dan ditimbun material.
Sebelumnya, jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Bireuen, Bener Meriah, dan Aceh Tengah mengalami longsor pada Kamis dini hari, (9/1/2025).
Amblasnya jalan sepanjang 50 meter ini menyebabkan kendaraan besar seperti bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan truk bermuatan berat jenis Colt Diesel maupun tronton tidak dapat melintas.
Sementara itu, kendaraan kecil seperti minibus, mobil pikap, dan sepeda motor tetap dapat melewati jalur tersebut dengan pengawasan ketat dari aparat Polsek Juli, Koramil Juli, Satlantas Polres Bireuen, serta warga setempat.
Keuchik Desa Alue Rambong, Effendi, menjelaskan sebelum kejadian, kondisi jalan sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan akibat curah hujan yang tinggi sejak pukul 21.00 WIB hingga 23.00 WIB pada Rabu malam (8/1/2025).
Pada dini hari, jalan akhirnya tidak mampu menahan beban dan amblas. Warga setempat yang menyadari situasi tersebut segera berinisiatif mendatangi lokasi untuk membantu mengatur lalu lintas dan mencegah kecelakaan.