Komparatif.ID, Doha—Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan tak ada yang bisa mengusir warga Palestina dari Gaza. Hal tersebut disampaikan oleh Trump saat menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin di Gedung Putih, Rabu (12/3/2025).
Pernyataan Donald Trump yang tiba-tiba berpihak kepada warga Palestina, membuat sejumlah pihak terkejut. Padahal pada Februari 2025, ia memiliki pandangan yang sangat berbeda. Sebelumnya Trump justru mengatakan AS [akan] mengambil alih wilayah tersebut, merelokasi penduduk Palestina, dan mengubahnya menjadi ‘Riviera Timur Tengah’.
Baca: Revolusi Sejarah Mempercepat Kemerdekaan Palestina
Pernyataan Donald Trump yang akan mengambil alih Palestina, membuat Timur Tengah menegang. Para pemimpin di sana mulai membangun komunikasi, termasuk membuat rencana pembangunan kembali wilayah yang porak-poranda.
Pada Februari lalu, dengan petantang-petenteng, meski mendukung genjatan senjata, tapi sikap politik As jelas berpihak kepada Israel.
Mesir, Yordania, dan negara-negara Teluk Arab memperingatkan bahwa rencana semacam itu dapat mengganggu stabilitas seluruh wilayah. Sebagai tanggapan, negara-negara Arab mengadopsi rencana Mesir senilai $53 miliar untuk rekonstruksi Gaza yang akan menghindari pemindahan warga Palestina.
Para menteri luar negeri Arab mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan terus berkonsultasi dengan utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, tentang rencana Mesir untuk membangun kembali Gaza sebagai alternatif dari rencana pengambilalihan wilayah tersebut oleh presiden AS.
Lalu, mengapa tiba-tiba Trump berubah? Benarkah ia memiliki komitmen kuat membantu warga Palestina mempertahankan Gaza dari serangan dan upaya pendudukan oleh Israel?
Sumber: Arab News.