Komparatif.ID, Lhokseumawe—Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah serahkan beasiswa untuk 290 mahasiswa dari jenjang diploma III, sarjana, magister, dan doktoral dari kalangan ekonomi lemah. Kepada penerima beasiswa ia berpesan agar membangun jiwa wirausaha.
Beasiswa yang diserahkan secara simbolis di Pendopo Bupati Aceh Utara, Senin (31/10/2022) sore, dialokasikan melalui Majelis Pendidikan Daerah (MPD) setempat, dihadiri oleh pewakilan penerima, pejabat teras kabupaten dan forkopimda, dan perwakilan dari Uniki Bireuen, Unima Lhokseumawe, dan IAIN Lhokseumawe.
Baca juga: Bertumpu Pada PAD, Ekonomi Batam Terus Tumbuh
Kepala Sekretariat MPD Aceh Utara Khadijah,M.M, dalam laporannya menyebutkan beasiswa diberikan kepada mahasiswa tingkat akhir dari golongan ekonomi lemah, yang saat ini sedang menyusun tugas akhir.
Secara simbolis, beasiswa diserahkan kepada Annisa, mahasiswa Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Fakultas Ekonomi. Annisa datang bersama kedua orangtuanya. Nisa merupakan warga Gampong Ara, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara.
Dalam pidato sambutannya Azwardi Abdullah mengatakan beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa tingkat akhir jauh dari angka yang menggiurkan. Jumlahnya hanya jutaan—tergantung jenjang pendidikan—tapi bantuan tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah dalam menyukseskan studi penimba ilmu dari kalangan kurang mampu.
Saat ini para mahasiswa telah berada pada era terbuka dengan tingkat persaingan sangat tinggi. Pengalaman masa lalu kala Lhokseumawe (Aceh Utara) masih menjadi kota petro dollar, jangan sampai lagi terulang; bahwa Angkatan kerja tempatan tidak dapat diserap maksimal oleh berbagai industri karena lemahnya daya saing.
Pengalaman tersebut, harap Azwardi, jangan lagi terulang. Tidak boleh lagi berulang buya krueng teudong-dong buya tamong meuraseuki. Pun demikian, untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri, serta menjadi tenaga kerja terampil, mahasiswa harus memperkuat keahlian, baik soft maupun hard skill.
“Bila bicara dunia industri, mereka sudah memiliki spesifikasi tenaga kerja yang dapat diterima. Oleh karena itu adik-adik sekalian harus membekali diri dengan kemampuan dan ijazah yang dibutuhkan oleh dunia kerja,” kata Azwardi.
Konon lagi dengan era disrupsi yang kian kencang melaju, tidak ada waktu berleha-leha. Jangan berlama-lama di kampus. Karena usia produktif sangatlah terbatas waktunya.
Mahasiswa juga harus meng-upgrade- cita-cita. Jangan lagi bertumpu pada impian menjadi PNS. Karena banyak sekali peluang kerja di luar yang membutuhkan tenaga kerja terampil.
Salah satu yang harus dilakukan sejak sekarang yaitu memupuk jiwa wirausaha. Mahasiswa harus belajar berbisnis sembari kuliah. Hal paling minimal, uang saku tidak lagi diminta kepada orang tua.
“Dunia sekarang tidak lagi memiliki sekat. Manfaatkan fasilitas internet yang tersedia sebagai tempat belajar berbisnis. Dari sana pelan-pelan akan memberikan pengetahuan baru dan tentunya pendapatan,” kata Azwardi.
Kepada penerima beasiswa Azwardi berpesan agar secepatnya menyelesaikan studi. Sudah tidak zaman lagi berlama-lama kuliah hingga menjadi mahasiswa abadi.