Komparatif.ID, Sigli— Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pidie, Sarjani Abdullah-Alzaizi, mengajak seluruh tim pemenangan untuk mengedepankan sikap santun dalam berkampanye.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Alzaizi saat pengukuhan tim pemenangan yang berlangsung di Kantor Partai Aceh Kabupaten Pidie, Sigli, pada Selasa (29/10/2024).
Dalam sambutannya, Alzaizi menekankan pentingnya penyampaian orasi politik dengan cara yang sehat dan santun. Ia berharap, dalam upaya mencari dukungan, tim tidak menjelekkan pasangan calon lain, melainkan memperkenalkan visi dan misi pasangan nomor urut 02 dengan baik.
“Dalam berpolitik, kita harus sehat. Berkampanye juga harus dilakukan dengan sopan, jangan pernah merendahkan calon lain. Kita jual produk sendiri,” ujarnya tegas.
Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Pidie itu turut mengingatkan pentingnya etika dan kearifan lokal dalam kampanye. Ia menekankan pendekatan yang dilakukan harus penuh kelembutan, menjunjung tinggi syariat Islam, dan menghormati budaya Pidie.
“Kita harus sopan dan lembut pada masyarakat, selalu menghormati syariat Islam serta budaya yang kita miliki di Pidie,” ujar Sarjani.
Baca juga: Sarjani Abdullah Soroti Minimnya Akses Pemkab Pidie ke Pusat
Sarjani Abdullah juga berharap seluruh tim pemenangan bisa menjaga kekompakan dan berperan aktif dalam mendukung kampanye, terutama di wilayah gampong masing-masing. Ia menegaskan pentingnya saling membantu dalam tugas-tugas kampanye sehingga kerja tim lebih solid dan optimal di lapangan.
“Saya ingin semua yang ada di sini saling membantu. Tim sukses di tiap gampong harus bahu-membahu agar nomor urut 02 bisa menang,” ungkapnya optimis.
Selain itu, Sarjani mengingatkan koordinasi antar tim harus dilakukan hingga tingkat kecamatan dan tempat pemungutan suara (TPS) untuk mengoptimalkan suara.
Menurutnya, peran aktif di tingkat gampong sangat penting agar hasil suara sesuai harapan. Ia juga meminta seluruh tim untuk tetap fokus pada strategi positif tanpa mencari-cari kesalahan atau merendahkan pihak lain.
“Kita tidak boleh mengganggu orang lain, mencari-cari kesalahan, atau bahkan membully dan merendahkan orang lain,” tandas Sarjani.
Acara pengukuhan tersebut dihadiri oleh para pimpinan partai politik pendukung, termasuk Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA), serta pimpinan dari Partai Golkar, Gerindra, Partai Aceh, PSI, PDI-P, Partai Umat, Partai Buruh, PNA, dan PPP.
