Komparatif.ID, Jakarta— Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menyebut berhasil mencatatkan berbagai capaian penting selama tiga bulan pertama masa jabatannya, dari 22 Agustus hingga 22 November 2024.
Dalam laporan evaluasi di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri pada Senin, (16/12/2024), Safrizal memaparkan sejumlah indikator prioritas yang telah dicapai.
Dalam upaya menekan inflasi, Safrizal menjelaskan Pemerintah Aceh membentuk Satuan Tugas Pangan dan memperkuat peran Tim Pengendali Inflasi Daerah. Langkah tersebut diimplementasikan melalui rapat koordinasi bersama Kemendagri pada awal November dan High-Level Meeting Pengendalian Inflasi Aceh yang digelar sehari setelahnya.
Di bidang kesehatan masyarakat, Safrizal menjelaskan Pemerintah Aceh mendorong percepatan penurunan angka stunting melalui evaluasi program Review Program Bangga Kencana.
“Kemudian, penanganan stunting melalui evaluasi program Review Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting tahun 2024 yang dilaksanakan pada 6 November 2024,” ungkapnya.
Peningkatan pelayanan publik juga menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Aceh, dengan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara merata di berbagai sektor.
Baca juga: DKP Aceh Segel Bagan Apung Ilegal di Pulau Pinang Simeulue
Selain itu, pengelolaan kekayaan daerah terus dioptimalkan melalui peningkatan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Mengatasi tingkat pengangguran terbuka menjadi tantangan yang dihadapi pemerintah daerah. Safrizal menjelaskan bahwa pihaknya telah merumuskan program untuk memperluas lapangan kerja.
Sementara itu, penanganan kemiskinan menjadi prioritas dengan capaian signifikan. Realisasi penurunan kemiskinan di Aceh tercatat sebesar 64,96 persen, sedangkan kemiskinan ekstrem berhasil ditangani hingga 71,14 persen.
“Begitu pula dengan Kemiskinan ekstrem. Pemerintah Aceh serius melakukan penanganan melalui program berbasis data Hingga saat ini, realisasi penanganan Kemiskinan mencapai 64,96 persen. Sementara penanganan kemiskinan ekstrem mencapai 71,14 persen,” kata Dirjen Adwil Kemendagri itu.
Pemerintah Aceh juga mencatatkan kemajuan di sektor kesehatan, penyerapan anggaran, dan pengelolaan perizinan. Pembenahan di sektor-sektor ini diharapkan tidak hanya mempercepat pelayanan kepada masyarakat tetapi juga meningkatkan daya saing daerah.