Ramadan, Antara Kesibukan Dunia dan Akhirat

puasa ramadan
Azzahra Aulia Nur Alzena adalah mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University.

Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan momentum agung bagi umat Islam. Di bulan ini, umat Islam wajib untuk menahan diri dari makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai, dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Selain itu di bulan puasa ini juga, pintu pahala terbuka lebar bagi yang banyak beramal kebaikan dan melaksanakan ibadah, misalnya konsisten menjalankan salat wajib dan sunnah, memperbanyak membaca Alquran, sedekah, zikir, dan lain sebagainya.

Baca: Maksimalkan Ramadan Dengan 12 Amalan Utama

Allah SWT telah menjanjikan ganjaran berlipat ganda bagi setiap amal ibadah yang dilakukan selama Ramadan, sebagaimana disebutkan dalam Alquran yang berbunyi:

“Barang siapa mengerjakan kebaikan pada bulan ini, maka pahalanya akan dilipatgandakan.”(QS. Al-Baqarah: 261)

Namun, di tengah kemuliaan bulan Ramadhan, kita juga harus menghadapi realitas kehidupan duniawi yang tidak ada habisnya. Contohnya pekerja yang harus berhadapan dengan tumpukan deadline kantor, mahasiswa dan pelajar yang dihadapkan dengan tugas serta proyek akademik dan lain sebagainya.

Jika tidak dikelola dengan baik, waktu kita akan tersita untuk urusan duniawi semata, sementara kesempatan untuk beribadah terabaikan. Padahal, Allah hanya memberikan kesempatan Ramadan sekali dalam setahun, dan seirin berjalannya waktu, kita bisa menyesal jika melewatkan kesempatan ini begitu saja.

Salah satu malam yang paling dinantikan di bulan Ramadan adalah lailatul qadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan ini adalah kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sayangnya, banyak orang justru terjebak dalam kesibukan dunia hingga melewatkan malam penuh keberkahan ini.

Agar urusan duniawi dan akhirat berjalan seimbang selama bulan Puasa, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.

Pertama, prioritaskan ibadah. Urusan dunia memang penting, tetapi jangan sampai mengorbankan ibadah. Buatlah prioritas dengan mengalokasikan waktu khusus untuk shala sunnah, membaca Alquran, tadarus, berzikir, dan berdoa. Anggaplah ibadah sebagai momen istirahat dan kesempatan untuk mencurahkan isi hati dan mendekatkan diri kepada Allah.

Kedua, alokasikan waktu khusus di atas dengan time blocking. Manajemen waktu adalah kunci utama dalam menjalaninya dengan produktif. Buatlah jadwal harian yang jelas dengan menentukan jam-jam tertentu untuk bekerja dan beribadah. Pastikan waktu-waktu mustajab, seperti menjelang berbuka puasa dan sepertiga malam, digunakan untuk ibadah, bukan untuk urusan dunia.

Ketiga, hindari hal yang distracting. Salah satu penyebab utama kurangnya produktivitas dalam beribadah dan bekerja adalah gangguan dari media sosial atau notifikasi HP. Untuk menghindari hal ini, kita bisa mematikan pemberitahuan atau menggunakan fitur do not disturb agar tetap fokus pada aktivitas yang sedang dilakukan, sehingga waktu pengerjaan untuk ibadah dan kerja bisa dilaksanakan dengan tepat waktu.

Keempat, buat to-do list yang konsisten. Agar tetap termotivasi, buatlah daftar aktivitas yang ingin dicapai setiap harinya selama Puasa. Misalnya, menargetkan hafalan satu ayat Alquran per hari, menyelesaikan satu juz dalam seminggu, atau bersedekah setia hari. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kita akan lebih terarah dan semangat dalam menjalani ibadah.

Kelima, Istirahat yang cukup. Puasa bukan berarti kita harus mengorbankan kesehatan Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup agar tubuh tetap bugar dan energi teta terjaga. Tidur yang teratur juga membantu kita untuk lebih fokus dalam menjalani ibadah malam seperti salat tahajud dan qiyamul lail.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengelola waktu antara pekerjaan dan ibadah selam Ramadhan. Walaupun bukan hal yang mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan.

Dengan perencanaan yang baik, disiplin dalam menjalankan jadwal kegiatan Ramadan, serta kesadaran akan pentingnya ibadah di bulan suci ini, kita bisa memaksimalkan manfaat tanpa harus mengorbankan urusan dunia. Jangan sampai kita menyesal kemudian hari karena telah melewatkan peluang besar untuk meraih pahala dan keberkahan di bulan yang hanya datang sekali dalam setahun ini.

Azzahra Aulia Nur Alzena adalah mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University.

Artikel SebelumnyaMengenal Operasi Bypass Jantung
Artikel SelanjutnyaDPRK Bireuen dan Panggung Feodalisme Politik
admin
Admin Komparatif.ID

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here