PSSI Kurangi Hukuman Persiraja, Jadi 2 Laga Tanpa Penonton

Sebelumnya Dihukum 4 Pertandingan Tanpa Penonton

Persiraja Kembali Dapat Sanksi, Kali Ini 4 Laga Kandang Tanpa Penonton Lantak Laju Langsung Ajukan Banding Kericuhan pada laga Persiraja vs PSPS Pekanbaru di Stadion Harapan Bangsa pada Minggu (13/10/2024) lalu, akibatnya Persiraja disanksi empat laga kandang tanpa penonton. Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.
Kericuhan pada laga Persiraja vs PSPS Pekanbaru di Stadion Harapan Bangsa pada Minggu (13/10/2024) lalu, akibatnya Persiraja disanksi empat laga kandang tanpa penonton. Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.

Komparatif.ID, Jakarta— Komite Banding Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengeluarkan keputusan final atas kasus pelanggaran disiplin yang melibatkan beberapa elemen dari klub Persiraja Banda Aceh. 

Keputusan ini sekaligus menguatkan dan mengubah beberapa sanksi yang sebelumnya telah dijatuhkan oleh Komite Disiplin PSSI.

Dalam hasil sidang Komite Banding PSSI pada 24-25 Oktober 2024 lalu, Komite Banding PSSI mengeluarkan putusan terkait panitia pelaksana pertandingan yang dianggap gagal menjalankan tanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan selama pertandingan antara Persiraja vs PSPS Pekanbaru di Stadion Harapan Bangsa. 

Dalam keputusan awal, Komite Disiplin PSSI menjatuhkan larangan bagi Persiraja menyelenggarakan pertandingan dengan kehadiran penonton sebanyak empat kali pertandingan sebagai tuan rumah serta denda sebesar Rp 10 juta. 

Namun, setelah mempertimbangkan lebih lanjut, Komite Banding PSSI memutuskan untuk mengurangi larangan menjadi dua kali pertandingan tanpa kehadiran penonton di stadion. Sanksi denda sebesar Rp 10 juta tetap diberlakukan.

“Memperbaiki Keputusan Komite Disiplin PSSI menjadi menyelenggarakan pertandingan saat Klub Persiraja Banda Aceh menjadi tuan rumah dengan menutup seluruh stadion sebanyak 2 kali pertandingan,” bunyi putusan Komite Disiplin PSSI yang diterbitkan pada Rabu (28/10/2024).

Artinya, tim Lantak Laju menyisakan satu laga hukuman bertanding tanpa penonton saat menghadapi Persikabo 1973 pada Sabtu (16/11/2024) dalam lanjutan Pegadaian Liga 2 paruh kedua musim 2024-2025.

Lantak laju dipastikan akan bermain di hadapan publik Aceh pada laga menghadapi Bekasi City pada Rabu (20/11/2024) mendatang.

Baca juga: Persiraja Kembali Dapat Sanksi, Kali Ini 4 Laga Kandang Tanpa Penonton

Tim asuhan Akhyar Ilyas itu sudah menuntaskan satu pertandingan hukuman tanpa penonton saat memenangi duel menghadapi PSMS Medan di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh, pada Sabtu (26/10/2024) lalu.

Selain itu, Gelandang Persiraja Aceh, Dadang Apridianto, dikenai sanksi berat atas pelanggaran berupa tingkah laku buruk terhadap perangkat pertandingan. 

Komite Disiplin PSSI semula menjatuhkan larangan bermain selama enam bulan sejak keputusan diterbitkan serta denda sebesar Rp 25 juta. 

Komite Banding PSSI kemudian meninjau kembali kasus ini dan memutuskan untuk menguatkan sanksi tersebut, PSSI menyebut tindakan pemain tersebut tidak dapat ditoleransi dan berpotensi merusak etika pertandingan.

Sanksi terakhir menimpa ofisial tim Persiraja Aceh, Iswahyudi, yang dianggap memicu kebencian dan kekerasan. 

Komite Disiplin PSSI sebelumnya telah memberikan sanksi larangan berpartisipasi dalam pertandingan selama 12 bulan sejak keputusan diterbitkan, serta denda sebesar Rp 37,5 juta. 

Namun, Komite Banding memutuskan untuk mengubah besaran denda menjadi Rp 25 juta dengan tetap menerapkan larangan berpartisipasi dalam aktivitas sepak bola selama 12 bulan.

“Memperbaiki Keputusan Komite Disiplin PSSI menjadi larangan ikut serta dan terlibat dalam aktivitas sepak bola selama 12 bulan sejak diterbitkan keputusan dan denda sebesar Rp. 25.000.000,” tulis Komite Banding PSSI.

Sebelumnya, Persiraja Banda Aceh disanksi Komite Disiplin (Komdis) PSSI menggelar laga kandang tanpa penonton pada lanjutan Pegadaian Liga2 musim 2024/2025.

Sekretaris Umum (Sekum) Persiraja Rahmat Djailani menjelaskan hukuman tersebut buntut kericuhan saat laga Persiraja vs PSPS Pekanbaru di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, pada Minggu (13/10/2024) lalu.

Rahmat menyebut pihaknya telah menerima salinan putusan tersebut sejak 18 Oktober 2024 lalu. Persiraja juga langsung mengajukan banding sehari setelah putusan tersebut diterima.

“Benar kita sudah terima surat dari Komdis PSSI. Sudah kita pelajari semuanya dan atas arahan Presiden Nazaruddin Dek Gam, kita langsung ajukan banding sehari setelahnya pada Sabtu,” kata Rahmat Djailani, Selasa (22/10/2024).

Rahmat Djailani menjelaskan sanksi larangan penonton empat laga dipertanyakan oleh manajemen Persiraja, karena berdasarkan bukti yang ada, tidak ditemukan adanya tindakan pelemparan terhadap perangkat pertandingan oleh penonton atau suporter.

Ia menegaskan steward atau petugas pengamanan stadion bekerja dengan baik dalam melindungi perangkat pertandingan selama berlangsungnya laga. Ia juga mengatakan tuduhan pelemparan yang menjadi alasan sanksi tidak bisa dibuktikan, karena menurutnya insiden tersebut tidak pernah terjadi.

Artikel SebelumnyaMuslim Ayub Minta KBRI Phnom Penh Selamatkan Warga Aceh yang Diburu Mafia
Artikel SelanjutnyaGelora Pastikan Bersama Om Bus-Syech Fadhil pada Pilgub 2024

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here