Ini Dia Profil Iskandar Zulkarnaen, Kepala BPKS yang Baru

BPKS Iskandar Zulkarnaen
Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, Rabu (8/5/2024) menandatangani dokumen pelantikan Kepala BPKS Iskandar Zulkarnaen (tiga dari kiri) dan sejumlah pejabat lainnya di BPKS dan PT PEMA. Foto: Dok. Humas.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, Rabu (8/5/2024) melantik Iskandar Zulkarnaen sebagai Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS).

Pelantikan Iskandar Zulkarnaen sebagai Kepala BPKS sempat heboh, karena banyak orang mengira bila yang akan dilantik kembali yaitu Iskandar Zulkarnain, Kepala BPKS yang mengundurkan diri pada Kamis, 4 April 2022.

Bersama Iskandar, Bustami Hamzah turut melantik top manajemen BPKS yaitu Wakil Kepala BPKS Abdul Manan, Deputi Umum BPKS Suprizal Yusuf, serta Deputi Komersial dan Investasi BPKS Jeliteng Pribadi.

Baca: Pj Gubernur Aceh Lantik Direktur PEMA dan Manajemen BPKS

Dengan pelantikan yang berlangsung di Anjong Mon Mata pada Rabu, 8 Mei 2024, terjawab sudah bahwa yang dilantik sebagai Ketua BPKS merupakan pria asal Samalanga, yang lahir pada Minggu, 23 November 1973,merupakan dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe.

Kepala BPKS Iskandar Zulkarnaen, S.E.,M.Si, P.hD, merupakan pria kelahiran Samalanga, yang menempuh pendidikan strata 1 di Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Di Kampus Jantong Hate Rakyat Aceh, menantu Waled Nu –Teungku Nuruzahri—tersebut lulus 1999.

Setelah lulus sarjana strata 1 di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Iskandar Zulkarnaen melanjutkan studi ke Universitas Indonesia untuk jenjang magister. Ia lulus tahun 2004 dengan gelar M.Si. Sebagai akademisi, Iskandar melanjutkan lagi sekolahnya ke jenjang doktoral. Kali ketiga berkuliah, dia menimba ilmu ke luar negeri, tepatnya di Universiti Kebangsaan Malaysia (IKM).Ia lulus sebagai doktor pada tahun 2014.

Sebagai akademisi, Iskandar berkhidmat di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe. Di kampus tersebut dia mengampu mata kuliah antara lain: Hubungan Sipil Militer, Pemikiran Politik Barat, Filsafat Politik, Politik HAM dan Demokrasi, Perubahan Sosial dan Dinamika Politik, Isu dan Kebijakan Desentralisasi, Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Organisasi dan Administrasi Internasional, dan lain-lain.

Adapun sejumlah jurnal yang pernah dia tulis antara lain: The influence of leadership and work motivation on employee performance in the non-medical section of Buah Hati Hospital, Ciputat, South Tangerang. Virtual jihadism: Netnographic analysis on trends of terrorism threats. A study of societal flow of phosphorus and its effect on environmental sustainability in landfill sites Terengganu, Malaysia. Aceh: Conflict Development after the Helsinki Agreement. Rekonsiliasi dan Reintegrasi Aceh: Studi Kasus Aceh Timur. A Study of Economic and Ecologycal Strategies for Sustainable Development in Aceh, Indonesia.

Di tingkat kampus, Iskandar juga pernah bertarung dalam pemilihan Rektor Universitas Malikussaleh periode 2018-2022. Saat itu beberapa akademisi yang maju masing-masing Herman Fitra, Iskandar Zulkarnaen, dan Wesly,Rusydi,Asnawi, Marbawi, dan Muammar Khadafi. Setelah dilakukan pemilihan di tingkat Senat Unimal, Herman mendapatkan 27 suara, Iskandar 6 suara, dan Wesly mendapatkan 1 suara.1 suara abstain, serta kandidat lainnya tidak mendapatkan suara.

Namun saat pemilihan Rektor Unimal kala itu, Iskandar dan Wesly memilih walkout, karena proses pemilihan yang berlangsung di Aula Meurah Silu, Kampus Pascasarjana Unimal di Lancang Garam, Kota Lhokseumawe,Senin (10/12/2018) diduga sarat ketidakjujuran.

Artikel SebelumnyaPj Gubernur Aceh Lantik Direksi PT PEMA & Manajemen BPKS
Artikel SelanjutnyaCaleg Terpilih Tak Perlu Mundur Bila Maju Pilkada
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here