Prajurit TNI Yon TP 834/WM Putra Serma TNI Tewas Dianiaya Oknum Seniornya di TNI

Prajurit TNI Yon TP 834/WM Putra Serma TNI Tewas Dianiaya Oknum Seniornya di TNI 4 Prajurit TNI Jadi Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky Chepril Namo
Paulina Mirpey, ibu Prada Lucky sedang menangis memeluk foto anaknya. Dia dan suaminya menuntut keadilan. Mereka berharap para senior yang menganiaya prajurit Yon TP 834/WM tersebut dihukum mati. Foto: Liputan6.com.

Komparatif.ID, Kupang— Prada Lucky Chepril Nemo (23) prajurit TNI Yon TP 834/WM, tewas di ruang ICU RSUD Aeramo, pada Rabu (6/8/2025). Prada Lucky tewas setelah dirawat intensif, setelah sebelumnya ia mengaku kepada dokter bahwa dirinya babak belur setelah dianiaya seniornya di Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere, Kodam IX/Udayana.

Dilansir Liputan6.com, kematian prajurit TNI Yon TP 834/WM tersebut membuat ayahnya, Sersan Mayor TNI Christian Namo naik pitam. Dia tidak terima putra tercintanya, yang dibesarkan dengan penuh cinta, tewas akibat penganiayaan oleh oknum-oknum TNI di lingkungan batalyon.

Serma TNI tersebut akan menuntut balas atas kematian putranya akibat dianiaya oleh para senior. Sebagai prajurit TNI, Serma Christian mengatakan dirinya tidak takut untuk mencari keadilan, bahkan bilapun harus mati, dia tidak peduli.

Serma TNI Christian mengatakan dia siap mempertaruhkan nyawanya, bila saja kasus tersebut tidak selesai, dan hukum ditegakkan. Selama ia masih hidup, para pelaku akan dikejar.

Baca juga: TNI AD Sebut Siap Serahkan Kembali Blang Padang Asalkan Sesuai Prosedur

Ayah mendiang Prada TNI Lucky Chepril Nemo tersebut, menyebutkan bila saja tidak mendapatkan keadilan, lebih baik Indonesia bubar.

“Kalau sampai tidak terdapat keadilan, Indonesia bubar! Merah putih! Bakar saja! Bakar ini merah putih! Bubarkan negara! Siapa yang berani tes mulut saya? Ayo mari sini, saya lawan,” katanya penuh emosi.

Pun demikian, sebagai prajurit TNI yang telah disumpah, dan menjunjung tinggi sapta marga, Serma TNI Christian akan menempuh jalur hukum sesuai hak asazi manuia. Dia tidak akan menggunakan cara-cara seperti penggunaan kekuatan tentara yang ia miliki. Dia berpesan, keadilan harus tegak di Indonesia.

Sebagai seorang ayah, dia menuntut para pelaku penganiayaan putranya, supaya dihukum mati. Tujuannya hanya satu, supaya menjadi pelajaran kepada para senior, dan tidak jatuh korban lagi.

Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan, di jenazah putranya, ditemukan bekas hantaman benda keras di punggung, di lengan dan kaki terdapat luka bakar mirip sundutan rokok.

Sersan Mayor Christian mengatakan, saat sedang diberikan pertolongan medis di ruang radiologi, sang prajurit TNI Yon TP 834/WM, mengaku dianiaya oleh para senior di barak militer.

Artikel SebelumnyaPolda DIY Berkelit Usai Viral Tangkap Penjudi yang Bikin Bandar Judol Rugi
Artikel SelanjutnyaAjaran Sesat di Aceh Utara: Salat 5 Waktu Tak Wajib, Punya Nabi ke-26
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here