Politisi Pembenci Islam Kembali Berulah, Tiga Polisi Terluka

Rasmus Paludan in 2019. Photograph: Ritzau Scanpix/Reuters
Rasmus Paludan in 2019. Photograph: Ritzau Scanpix/Reuters

Komparatif.ID, Stockholm—Politisi pembenci Islam Kembali berulah di Swedia. Akibatnya Tiga polisi yang berusaha mereduksi kekerasan terluka.

Dilaporkan Guardian,com, Kamis (14/4/2022) sebuah kerusuhan terjadi di Kota Linkoping, di pantai timur Swedia. Peristiwa itu terjadi sebelum demontrasi antiIslam digelar. Rebcana aksi demonstrasi yang dimotori oleh politisi anti-Muslim Denmark Rasmus Paludan dan partainya Stram Kurs (Garis Keras), bermaksud mengampanyekan antimuslim di negara tersebut. Para demonstran berencana ikut membakar Alquran.

Kerusuhan tersebut berlangsung panas. Sejumlah mobil polisi diserang demonstran, dan mereka juga membakar satu unit mobil. Orang-orang bertopeng menyerang petugas keamanan, menyebabkan tiga polisi terluka.

“Suasana mereka menjadi agresif dan ada serangan terhadap polisi di tempat kejadian,” kata juru bicara polisi Asa Willsund kepada penyiar SVT pada hari Kamis. Ia menambahkan bahwa keadaan telah tenang setelah polisi mundur.

Polisi telah menangkap dua orang demonstran yang belum diketahui bagian pendukung “pembela” Islam atau pendukung antiislam.

Kerusuhan dimulai sebelum demonstrasi yang direncanakan oleh politisi anti-Muslim Denmark Rasmus Paludan dan partainya Stram Kurs (Garis Keras) yang dimaksudkan untuk mencakup pembakaran kitab suci umat Islam, Alquran.

Politisi Partai sayap kanan Denmark menyerukan deportasi Muslim untuk mencalonkan diri dalam pemilihan. Kampanye yang dilakukan oleh pembenci Islam itu merupakan bahan untuk menggaet suara publik.

Stram Kurs telah diberi izin untuk mengadakan demonstrasi di lingkungan Skaggetorp – di mana lebih dari 50% penduduknya lahir di luar negeri –, akan tetapi mereka tidak dapat memulainya karena polisi sedang menangani para perusuh.

Ada orang-orang bertopeng di tempat kejadian yang melempari polisi dengan batu,” kata sebuah pernyataan dari polisi daerah, tanpa mengidentifikasi apakah mereka adalah bagian dari protes yang dijadwalkan atau kontra-pemrotes.

Video yang diposting di media sosial menunjukkan para pemuda menghancurkan jendela mobil polisi dan meneriakkan “Allahu Akbar” (Tuhan Maha Besar).

Demonstrasi itu dijadwalkan dimulai pada pukul 15:30 (1330 GMT) tetapi menurut polisi mereka masih belum dapat melakukannya sebelum pukul 17:00 waktu setempat.

Artikel SebelumnyaPutra Siregar Keroyok Pengunjung Kafe karena Seorang Perempuan
Artikel SelanjutnyaTips Puasa Agar Bernilai Lebih
admin
Admin Komparatif.ID

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here