Plang Jalan Ahmad Kandang di Lhokseumawe Hilang

Plang Jalan Ahmad Kandang di Lhokseumawe Hilang Plang Jalan Ahmad Kandang di Gampong Uteunkot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Foto: Komparatif.ID/Alfan Rayhan Pane.
Plang Jalan Ahmad Kandang di Gampong Uteunkot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Foto: Komparatif.ID/Alfan Rayhan Pane.

Komparatif.ID, Lhokseumawe— Plang Jalan Teungku Ahmad Kandang di Gampong Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, hilang.

Plang Jalan Teungku Ahmad Kandang yang berstatus jalan provinsi, hilang untuk pertama kali sejak dipasang pada 2018. Jalan yang menggunakan nama salah seorang gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut dulunya bernama Jalan Rel Kereta Api.

Plang  Jalan Ahmad Kandang yang sama di Gampong Uteunkot, Kecamatan Muara Dua, masih ada di tempat pertama kali dipasang oleh petugas.

Informasi yang dihimpun Komparatif.ID dari warga tempatan, Sabtu (22/6/2024) plang nama gerilyawan GAM tersebut, kemungkinan besar dicuri oleh pencuri spesialis besi yang beroperasi malam hari.

Di seputar kawasan tersebut pada malam hari lebih gelap dari tempat lain karena minimnya penerangan dari tiang listrik umum. Setelah peristiwa hilangnya plang Jalan Ahmad Kandang , warga Uteunkot berinisiatif memasang bohlam di tiang di tepi jalan.

Dalam tulisannya Rebellion and Reform in Indonesia, Jakarta’s Security and Autonomy Policies in Aceh, Miller dan Michelle Ann, menulis bahwa nama asli Ahmad Kandang yaitu Muhammad Rasyid.

Muhammad Rasyid merupakan pria kelahiran Blang Kandang, Muara Dua, Aceh Utara pada tahun 1964. Dia bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka pada usia yang belia.

Baca juga: Iwan Dukun, Preman Besar Pendukung Aceh Merdeka

Dilansir Mediaaceh, akhir Desember 1998, Muhammad Rasyid menjadi pentolan GAM paling dicari aparat keamanan. Ia dituding sebagai dalang pembunuhan sejumlah anggota ABRI. Hal itu pula yang mendorong ABRI (kini TNI) melancarkan Operasi Wibawa ’99 yang menjadikan Aceh sebagai medan perang.

Sebagai operator lapangan, tidak mudah bagi TNI menangkap Ahmad Kandang. Ia dilindungi oleh pasukan dan masyarakat Kandang. Majalah Tempo melaporkan Ahmad Kandang dikenal sebagai Robinhood-nya Aceh.

Pelaku utama pembobolan Bank Central Asia (BCA) Lhokseumawe pada Februari 1997 ini sangat dicintai masyarakat. Ia sering membagi rezeki kepada penduduk di kampungnya. Ini pula yang membuatnya selalu dijaga oleh masyarakat.

Pria berkumis tersebut meninggal dunia pada 27 Januari 2001 di Paya Bakong, Aceh Utara. Saat itu usianya 36 tahun. Ia gugur tatkala merakit bom yang sedianya akan dipasang untuk menghancurkan pasukan TNI.

Saat dia sedang merakit, bom meledak, dan ia pun gugur. Selama hidupnya ia pernah menjadi Panglima Operasi Gerakan Aceh Merdeka wilayah Pase.

Artikel SebelumnyaKocak, Pencuri Motor Diringkus Saat Besuk Rekannya di Rutan Polres Aceh Utara
Artikel SelanjutnyaDilanda Angin Kencang, Atap Puskesmas Mane Pidie Roboh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here