Pj & Ketua DPRK Minta Rekanan Sediakan Pompa Air untuk Petani Meurah Mulia

Pj Bupati Aceh Utara saat berbincang dengan penanggungjawab proyek Bendungan Krueng Pase, Meurah Mulia, Selasa (2/8/2022). Foto: Prokopim/Riki.
Pj Bupati Aceh Utara saat berbincang dengan penanggungjawab proyek Bendungan Krueng Pase, Meurah Mulia, Selasa (2/8/2022). Foto: Prokopim/Riki.

Komparatif.ID, Lhoksukon– Pj Bupati Azwardi Abdullah dan Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali, Selasa (2/8/2022) sore berkunjung ke proyek Rehabilitasi Bendung D.I Krueng Pase, yang berlokasi di Kecamatan Meurah Mulia. Keduanya meminta dalam waktu dekat pihak rekanan membangun pompanisasi untuk mengairi sawah yang telah setahun lebih tidak produktif.

Kunjungan ke proyek bernilai Rp44,8 miliar yang dimenangkan oleh PT Rudy Jaya, beralamat di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, bermula dari laporan Camat Meurah Mulia Andre Prayudha.

Kepada Pj Bupati Andre melaporkan dirinya terus-menerus menerima keluhan dari tokoh masyarakat agar dicarikan solusi, supaya petani sawah dapat segera kembali bercocok tanam.

“Sejak proyek itu dibangun, hamparan sawah seluas 9.822 hektar di Meurah Mulia dan kecamatan lainnya tidak lagi produktif. Kondisi ini sudah berlangsung lebih dari setahun. Padahal pertanian sawah merupakan sumber pendapatan utama warga di sini,” lapor Andre.

Pj Bupati Azwar Abdullah dan Ketua DPRK Arafat Ali, yang saat itu sedang mengunjungi warga miskin, segera menuju lokasi proyek di Gampong Leubok Tuwe. Mereka menemui penanggung jawab lapangan proyek tersebut.

“Saya dan masyarakat tidak mau tahu kapan pembangunan bendungan ini selesai. Karena pembangunannya berada di bawah tanggung jawab Kementerian PUPR. Tapi saya wajib menyampaikan, carikan pompa air dengan kapasitas memadai, atau carikan solusi lainnya, agar air dapat kembali dialirkan ke sawah-sawah warga di Meurah Mulia dan sekitarnya. Jangan lama-lama, secepatnya,” kata Azwardi.

Sesuai hasil laporan yang ia terima, keresahan warga sudah mulai mencuat, karena lebih tiga musim tanam petani tidak bisa turun ke sawah.

Menyambung Azwardi, Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali menyebutkan sebagai ia turut menerima keluhan warga tentang tidak bisa turun ke sawah sejak proyek tersebut dilaksanakan.

Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali (baju merah) dan Azwardi (dua dari kiri) beserta jajaran, berkunjung ke proyek Bendungan Irigasi Krueng Pase, Selasa (2/8/2022). Foto:Prokopim/Riki.
Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali (baju merah) dan Azwardi (dua dari kiri) beserta jajaran, berkunjung ke proyek Bendungan Irigasi Krueng Pase, Selasa (2/8/2022). Foto:Prokopim/Riki.

“Secepatnya carikan jalan keluar. Warga sudah resah, mereka tidak lagi punya uang karena tidak bisa turun ke sawah,” kata Arafat Ali, yang merupakan politisi Partai Aceh.

Pihak PT Rudy Jaya berkomitmen akan segera menyelesaikan pembangunan jalur air sementara agar dapat disalurkan ke sawah-sawah warga.

Mereka menyebutkan membutuhkan masa selama dua minggu untuk menuntaskan pekerjaan itu. Krueng Pase memiliki tingkat sedimentasi tinggi, sehingga proses pekerjaan menjadi agak terlambat.

Sebagai informasi, Bendungan Krueng Pase mengairi persawahan untuk sembilan kecamatan terdiri dari Kecamatan Meurah Mulia, Syamtalira Bayu, Samudera, Nibong, Tanah Luas, Matang Kuli, Kecamatan Syamtalira Aron dan Kecamatan Tanah Pasir.

Artikel SebelumnyaGantikan Vettel, Fernando Alonso Gabung Aston Martin
Artikel SelanjutnyaPj Bupati & Ketua DPRK Kunjungi Duafa di Samudera dan Meurah Mulia
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here