Komparatif.ID, Banda Aceh— Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA, langsung melakukan komunikasi intens dengan pihak terkait di Pusat, setelah mendapatkan kabar tentang Muhammad Rizal Saiful (17) warga Bireuen, yang saat ini sedang bersembunyi dari kejaran mafia di Kamboja.
“Saya sudah menghubungi Direktur di Kementerian Luar Negeri,” kata Safrizal, Rabu (30/10/2024) siang, setelah beberapa jam mendapatkan kabar tersebut berdasarkan pemberitaan Komparatif.ID.
Saat ini, tim yang diminta bantu oleh Pj Gubernur Safrizal sudah melakukan sejumlah upaya. Termasuk menghubungi pihak keluarga, supaya menghubungi Muhammad Rizal Khairul di tempat persembunyiannya di Phnom Penh.
Meneruskan informasi dari sumber di Jakarta, Safrizal menjelaskan, bahwa yang bersangkutan belum menghubungi hotline PP. Bahkan saat dihubungi, yang bersangkutan tidak merespon.
“Tapi pamannya sudah berhasil dihubungi dan sampaikan akan meminta Rizal untuk kontak hotline segera. Aduan sudah kami upload ke portal,” sebut Safrizal mengulang informasi dari Pusat.
Baca juga: Muslim Ayub Minta KBRI Phnom Penh Selamatkan Warga Aceh yang Diburu Mafia
Secara terpisah, paman korban; Nazir, membenarkan telah dihubungi pihak Kemenlu. Saat ini pemerintah sedang melakukan sejumlah langkah untuk memberikan bantuan kepada korban.
“Alhamdulillah pihak Kemenlu sudah menghubungi kami. Semoga saja secepatnya anak kami bisa pulang ke Bireuen, karena hanya itu yang kami harapkan,” sebut Nazir, sembari mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Sebelumnya, anggota DPR RI Muslim Ayub yang duduk di Komisi XIII juga sudah bersuara. Dia meminta pemerintah memberikan pertolongan secepatnya supaya Muhammad Rizal Saiful dapat diselamatkan dari kejahatan mafia perdagangan manusia.
Informasi tentang pria muda asal Jeunib tersebut, mencuat setelah paman korban; Nazir, menyampaikannya kepada Komparatif.ID, Selasa malam (29/10/2024). Dia mengatakan keponakannya sebulan lalu berangkat ke Kamboja melalui agen di Batam.
Pihak keluarga tidak mengenali agen tersebut. Demikian juga korban, tidak begitu kenal dengan pihak yang membawanya ke negeri yang penuh masalah tersebut.
Tiba di sana, paspor pemuda tersebut disita pihak agen. Akan tetapi, pria muda tersebut memiliki keberanian lebih. Ia nekat melarikan diri dari sekapan, setelah tidak yakin dirinya akan diberikan pekerjaan yang layak.
Setelah mendapatkan lokasi persembunyian di Kota Phnom Penh, Muhammad Rizal Khairul segera menghubungi keluarga di Bireuen.
“Beruntung hp korban tidak turut disita saat itu, sehingga dia bisa memberitahu keadaannya kepada kami di sini,” terang Nazir.