Komparatif.ID, Banda Aceh— Seorang pencari logam menggunakan metal detector, Kamis (23/1/2025) menemukan bom proyektil berdiameter 15 centimeter dengan panjang 25 cm, dan berat 30 kilogram.
Bom proyektil yang diduga peninggalan Belanda ketika menjajah Aceh, ditemukan di tepi pantai Kuala Giging, Dusun Mutiara Cemerlang, Gampong Kajhu, Baitussalam, Aceh Besar.
Informasi yang diterima Komparatif.ID, seorang pencari logam menyusuri tepian pantai Kuala Giging pada Kamis pagi. Bermodal metal detector, dia menyusuri pantai, mencari barang-barang berharga, yang kiranya dapat dikonversi menjadi rupiah.
Baca juga: Kerkhof Peucut, Pusara Ribuan Serdadu Belanda di Pusat Banda Aceh
Pada pagi itu, metal detectornya berbunyi saat tiba di sana. sesuatu di dalam tanah berupa logam, membuat metal detector berbunyi. Pria tersebut pun memberitahu teman-temannya. Pada Sabtu (25/1/2025) mereka melakukan penggalian. Dugaan mereka saat itu, di bawah tanah tersebut ada barang berharga.
Dengan penuh semangat, menggunakan linggis, mereka menggali tanah berlumpur di tepian Kuala Giging. Mereka sangat terkejut kala menemukan sesuatu yang unik, menarik, sekaligus membangkitkan adrenalin. Mereka menemukan bom proyektil, mirip peluru tapi berukuran besar.
Para penggali memberitahu aparat gampong. Aparatur gampong kemudian memberitahukan penemuan tersebut kepada Polsek Baitussalam.
Kapolsek Baitussalam Iptu Endang Sulastri, saat melakukan disposal oleh tim Jibom Gegana Brimob Polda Aceh, Minggu (26/1/2025) pagi, mengatakan demi keselamatan warga, sebelum dilakukan disposal, kawasan sekitar penemuan proyektil tersebut diberikan garis polisi.
“Potensi meledak masih cukup besar. Makanya kami beri garis polisi,” kata Iptu Endang.
satu yang kurang dari berita ini meskipun banyak dimuat di media online adalah tidak adanya info daya-ledak dari penemuan bom ini. metode “disposal” atau diledakkannya seperti apa tidak ada. kemungkinan berita ini diterima langsung dari polisi tanpa ada info yang digali.