Mukhlis Takabeya: Sukses Tak Cukup Sekadar Modal Nekat

H. Mukhlis Takabeya. Direktur Utama PT Takabeya Perkasa Group. Foto: Ist.
H. Mukhlis Takabeya. Direktur Utama PT Takabeya Perkasa Group. Foto: Ist.

Komparatif.ID, Bireuen– H. Mukhlis, A.Md, atau akrab disapa H. Mukhlis Takabeya, Direktur Utama PT Takabeya Perkasa Group, menyebutkan kalau ingin besar di dalam dunia usaha, jangan sekalipun sekadar mengandalkan modal nekat.

Hal tersebut disampaikan oleh alumnus Politeknik Unsyiah –sekarang Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), pada medio awal September 2022. Pengusaha asal Alue Krueb, Peusangan Siblah Krueng, Bireuen, tersebut mengatakan usahawan lahir dari proses panjang.

“Kita pernah mendengar nama-nama saudagar maupun usahawan tempo dulu maupun yang ada sekarang. Coba pelajari rekam jejak mereka, semuanya menempuh perjuangan yang tidak instan, juga tidak mudah,” kata Mukhlis.

Bagaimana dengan PT Takabeya perkasa Group? Apakah Mukhlis juga melalui jalan berliku membangun usahanya yang kini telah beranak pinak menjadi beberapa perseroan terbatas?

Pria kelahiran 15 Januari 1972 tersebut mengisahkan, apa yang ia capai hari ini, tidak lahir simsalabim. Semuanya butuh proses panjang dan berliku.

Takabeya Perkasa Group yang dikenal saat ini, bermula pada tahun 2000, ketika ia mendirikan CV Takabeya. Mukhlis tidak langsung mendapatkan proyek-proyek besar. Tapi dimulai dengan mengerjakan kegiatan-kegiatan kecil.

Setiap keuntungan yang didapat, disimpan sebaik mungkin untuk tambahan modal, dan dana jaga-jaga bila suatu saat diperlukan.

“Setiap keuntungan yang saya dapatkan dari kegiatan CV Takabeya, saya simpan. Tidak boleh digunakan di luar keperluan yang berkaitan sangat penting dengan pekerjaan yang diurus oleh Takabeya,” kata Mukhlis.

Ia juga mengatakan dukungan Sadriah—istrinya tercinta—berperan besar dalam membangun CV Takabeya. Sang istri tidak banyak menuntut. Selama persediakan logistik dapur masih aman, Sadriah tidak minta macam-macam.

“Istri saya bahkan bersedia memasak untuk makan malam karyawan. Demikian cara kami mengatur pengeluaran kala itu. Saya dan istri benar-benar melatih diri untuk mengatur keuangan sebaik mungkin. Hal-hal yang sifatnya bukan primer, tidak akan kami beli. Bayangkan, saat orang lain memilih membeli mobil untuk keperluan jalan-jalan keluarga, kami justru beli truk jungkit. Banyak orang menertawakan, tapi saya dan Sadriah hanya tersenyum. Karena yang tahu mimpi kami hanya kami berdua,” kata Mukhlis.

Buku biografi Mukhlis Takabeya; Petarung dari Selatan, yang diterbitkan oleh CV Kawat Publishing. Foto: Komparatif.id/Muhajir Juli.
Buku biografi Mukhlis Takabeya; Petarung dari Selatan, yang diterbitkan oleh CV Kawat Publishing. Foto: Komparatif.id/Muhajir Juli.

Dalam membangun bisnis Mukhlis sangat menghindari pinjaman dari perbankan. Dia mengerjakan sesuatu yang dapat ia jangkau dengan modalnya sendiri. Bilapun Mukhlis mencari dukungan keuangan, seringkali ia meminjam uang keluarga. Sadriah ikut terlibat dalam mencari dana talangan untuk proyek kala itu.

Menurut Mukhlis terlalu berisiko meminjam uang ke perbankan. Sebagai pelaku usaha yang masih sangat minim modal, dia tidak mau menyusahkan diri dengan kredit bank.

Lalu apa hal lain yang ia lakukan dalam membangun impiannya? Mukhlis menyebutkan untuk menjadi pengusaha seperti saat ini, dia menempuh studi di Politeknik Unsyiah. Di sana dia mengasah semaksimal mungkin keahliannya melalui mata kuliah yang paling dirinya senangi. Mengapa nama usahanya Takabeya? Karena dia sangat menggemari teori Analisis Struktur Takabeya. Oleh karenanya, salah satu keahlian Mukhlis dan PT Takabeya Perkasa Group adalah pembangunan jembatan.

Hal lainnya yaitu memperteguh integritas. Sebuah pekerjaan tidak akan didapatkan bila sekadar mengandalkan kedekatan dengan seseorang. Dibutuhkan integritas si pelaksana. Perihal integritas sangat dijaga oleh Mukhlis.

Bagaimana mengukur bahwa PT Takabeya Perkasa Group merupakan sebuah perusahaan ahli dan berintegritas? Mukhlis menyebutkan, untuk memudahkan pihak luar mengukur Takabeya, ia menyertifikasi perusahaannya dalam berbagai kategori.

Saat ini PT Takabeya Perkasa Group memiliki sertifikasi di bidang sub klasifikasi: Jasa Pelaksana Kontruksi Komersial (BG004), Jasa Pelaksana Kontruksi Saluran Air, Pelabuhan, dam, dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya.(SI001),Jasa Pelaksana Kontruksi Jalan Raya (kecuali jalan layang), Jalan, Rel Kereta Api, dan Landas Pacu Bandara.(SI003), dan Jasa Pelaksana Kontruksi Jembatan, Jalan Layang, Terowongan, dan Sub Way. (SI004).

“Untuk memudahkan orang lain mengukur Takabeya, maka kami menyertifikasi perusahaan. Selain itu, sebagai pemilik saya juga menguasai bidang spesifikasi yang menjadi usaha perusahaan. Saya tidak boleh buta, karena seorang direktur atau apa pun namanya, harus benar-benar menguasai bidang pekerjaan yang digeluti,” sebut Mukhlis.

Dia menambahkan, tidak ada pengusaha yang sukses, bila sekadar memiliki modal uang dan semangat. Betapa banyak pemilik CV dan PT, rontok dalam waktu tidak terlalu lama. Bukan karena mereka tidak siap bertarung dalam dunia usaha, tapi mereka tidak memiliki modal penting dalam berusaha. Apa itu? Keahlian dan integritas. Seorang pengusaha harus menguasai dunia usaha yang ia geluti, sekaligus memiliki integritas dalam pekerjaannya.

Bila hari ini Anda mendengar beberapa perusahaan di bawah bendera PT Takabeya Perkasa Group seperti CV Gelsi Mulya, PT Bayu Perkasa, PT Wahyu Sentosa, PT Kota Petro Dolar, PT Putra Perkasa Aceh, dan beberapa lainnya, terus eksis dalam bidang usaha masing-masing, maka yang harus dipahami bahwa semuanya tidak didapatkan secara instan.

Nasihat yang ditekankan oleh Mukhlis kepada siapa saja yang ingin membangun diri dan usaha, jangan sekalipun bertindak curang. Sekali lancung ke ujian seumur hidup tak dipercaya. Jangan habiskan waktu mengurus hujatan dan kritikan, tapi fokuslah membangun keahlian dan integritas.

“Apa bukti keahlian dan integritas telah dimiliki oleh seseorang? Ia tetap hidup dan bertumbuh besar pada usaha yang digeluti. Artinya kepercayaan terhadap dirinya terus tumbuh. Mustahil orang curang bisa membangun usahanya menjadi besar?” imbuh Mukhlis.

 

 

 

 

 

Artikel SebelumnyaTerjerat Kredit Puluhan Juta, IRT di Pinrang Racuni Anak & Gantung Diri
Artikel SelanjutnyaPolda Aceh: Hasil Labfor Briptu WP Murni Bunuh Diri
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here