Meski Kaya Raya, Hetty Green Tak Pernah Ganti Sempak

Hetty Green dan sempaknya yang tidak pernah diganti sejak ia berusia 16 tahun. Meski kaya raya dia hidup dalam kondisi prihatin. Foto: Dok. keluarga.

Komparatif.ID, Washington DCHetty Green merupakan wanita kaya raya. Hetty Green lahir 21 November 1834, New Bedford, Massachusetts, Amerika, dan meninggal dunia 3 Juli 1916, Kota New York, New York, Amerika.

Tapi, tahukah Komparian? Hetty Green merupakan wanita kaya raya, sekaligus wanita paling kikir yang pernah hidup di dunia ini.

Hetty Green adalah seorang pengusaha dan pemodal Amerika yang dikenal sebagai “wanita terkaya di Amerika” selama Zaman Emas.

Baca: Antara Aceh Singkil dan Singkil Manado

Mereka yang mengenalnya dengan baik menyebutnya sebagai ” Ratu Wall Street ” karena kesediaannya untuk memberikan pinjaman secara bebas dan dengan tingkat bunga yang wajar kepada pemodal dan pemerintah kota selama krisis keuangan melanda Amerika Serikat.

Dia benar-benar sesuatu di zamannya, karena satu-satunya perempuan yang berbisnis yang memberikan banyak pinjaman, di tengah hegemoni maskulinitas saat itu.

Saat dia mengembuskan nafas terakhir pada 3 Juli 1916, dirinya disebut-sebut memiliki kekayaan 100 juta US dollar.

Akan tetapi, meski kaya raya, selama hidupnya dia benar-benar tidak menikmati kekayaannya. Gaya hidupnya lebih miskin ketimbang orang miskin.

Asal muasal kekayaan Hetty Green bersumber dari harta peninggalan ayahnya senilai 7,5 juta US dollar. Ayahnya merupakan mentor Hetty sejak berusia belia. Dengan didikan ayahnya, dia berhasil menjadi wanita termuda yang dapat membaca laporan keuangan pasar saham.

Sifat kikirnya sudah mulai sejak ia remaja. Sempak yang ia kenakan merupakan hasil karyanya sendiri. Tapi sempak tersebut terus ia pakai hingga tutup usia. Bayangkan, Komparian, terlalu seru hidup perempuan tersebut.

Ia menikah dengan seorang pengusaha. Dengan demikian pundi-pundi keuangannya semakin bertambah. Tapi semakin kaya, bertambah pula sifat kikirnya. Dia menolak membelanjakan uangnya.

Dia selalu mencari fasilitas gratis yang disediakan oleh negara. Termasuk berjuang sekuat tenaga mendapatkan remah-remah roti dari toko kelontong, dan bersedia berdebat dengan siapa saja supaya mendapatkan tulang gratis untuk anjingnya.

Konon dia tidak pernah menggunakan air panas, dia mengenakan gaun hitam yang tidak dia ganti sampai benar-benar usang, dan dia hidup dengan makan kue yang harganya hanya dua sen. Dia benar-benar sangat mencintai uang-uangnya.

Seorang putranya harus rela kehilangan kaki sebelah, karena Hetty Green menolak membawanya ke rumah sakit. Perempuan itu membawa putranya yang mengalami kecelakaan pada layanan pengobatan gratis.

Konon ia meninggal karena diserang stroke. Penyakit itu menyerang tubuhnya karena dia berdebat dengan pembantu di rumahnya yang meminta kenaikan gaji.

Atas kekikirannya itu, sampai-sampai Guinness Book of World Records memasukkan namanya dan memberikannya julukan sebagai “orang paling pelit di dunia”.

Beruntung, meski Hetty Green merupakan wanita paling pelit, anak-anaknya tidak mengikuti jejak ibu mereka. Harta yang ditinggalkan oleh Hetty sebagian disumbangkan. Bahkan mereka membangun rumah sakit gratis untuk warga miskin.

Kisah hidupnya kemudian ditulis oleh Charles Slack dengan judul: Hetty: The Genius and Madness of America’s First Female Tycoon.

Sumber:ministry123, bigfrog104, amazon.com, Investopedia, kingfinancialcorporation.

Artikel Sebelumnya3 Nelayan Simpang Mamplam Penyeludup Sabu-sabu Diserahkan ke Kejari Bireuen
Artikel SelanjutnyaPemkab Pidie Gelar Intervensi Stunting Serentak 2024
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here