Komparatif.ID, Banda Aceh—Evy Marlina Amalianti (53) harus meregang nyawa pada Selasa (2/1/2024) di dalam kontrakan putrinya yang bernama Cut (25) atau berinisial lengkap CNM, di Dusun Mutiara Cemerlang, Gampong Kajhu, Baitussalam, Aceh Besar.
Pada malam Jahannam itu, Evy Marlina dihabisi oleh putrinya sendiri bernama Cut. Perempuan yang masih kuliah di salah satu kampus di Banda Aceh, menelpon pacarnya setelah menghabisi ibu kandungnya sendiri di tengah malam.
Warga pun heboh tatkala tahu Evy Marlina telah tewas bersimbah darah di dalam kontrakan. Perempuan setengah abad asal Sabang tersebut, pada siangnya datang ke sana dengan tujuan menjenguk putrinya.
Baca: Harum Cempaka Dalam Cinta 2 Putri Bangsawan Aceh
Sejak awal tetangga tidak percaya bila rumah itu dimasuki oleh seseorang. Apalagi tak ada kegaduhan meski Evy Marlina tewas secara menggenaskan. Cut yang mengaku ikut dibenturkan ke tembok oleh seseorang, juga tidak terlihat cedera.
“Kelihatannya memang agak laen. Bila benar rumah si Cut dimasuki seseorang, mengapa malam itu kami tidak mendengar keributan di dalamnya. Dusun Mutiara Cemerlang cukup sepi pada malam hari. Tidak mungkin kami tidak dapat mendengar suara teriakan apa pun. Agak laen memang,” sebut seorang tetangga kepada Komparatif.ID.
Sehari-hari Cut juga agak laen. Ia tidak bergaul dengan warga. Cut juga gemar merokok vape. Perihal merokok, mahasiswi itu tidak sembunyi-sembunyi. Dia berani terang-terangan menikmati vape di depan tetangga.
“Si Cut sepertinya memang menyimpan masalah. Dia berperilaku agak laen. Wanita yang merokok di Aceh kan bukan hanya dia. Konon lagi anak perempuan sekarang. Tapi biasanya tidak terbuka seperti itu,” sebut seorang tetangga.
Demikian juga polisi, semua keterangan Cut tentang sosok hitam yang menghabisi nyawa ibunya, dan sempat menganiaya dirinya, tidak dipercaya begitu saja. Polisi melakukan pendalaman.
Akhirnya Cut buka mulut. Dia tidak lagi dapat mengelak. Dia mengaku menghabisi ibunya menggunakan batu pengganjal pintu.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadillah Aditya Pratama, dalam konferensi persnya pada Kamis (29/2/2024) mengatakan setelah didalami dalam rentang waktu yang tidak singkat, akhirnya Cut buka mulut.
Perempuan itu mengaku memilih membunuh ibu kandungnya karena merasa diabaikan. Evy Marlina lebih menyayangi abangnya Cut, ketimbang perempuan itu.
Cut membunuh Evy Marlina tatkala sang ibu sedang terlelap di atas tempat tidur.
Fadillah menyebutkan awalnya Cut tidak mengaku. Ia mengarang cerita bahwa kontrakan mereka dimasuki seorang penjahat. Akan tetapi setelah disodorkan bukti-bukti hasil penyelidikan polisi, Cut akhirnya mengakui perbuatannya.
“Pertama kami duga itu pencurian, tapi dari hasil olah TKP tidak ditemukan tanda rumah dirusak,” kata Fadillah saat konferensi pers di Polresta Banda Aceh.
Cut memang pandai mengarang cerita. Sesaat setelah menghabisi Evy Marlina pada dinihari, Cut menelpon pacarnya. Memberitahu bila dirinya mendengar langkah mencurigakan di dalam rumah.
Tapi sang pacar meminta Cut kembali tidur. Mungkin Cut berhalusinasi. Si pria pun menutup telepon. Tapi kemudian Cut menelepon lagi dan mengaku melihat sosok mengenakan jas hujan dan berpenutup kepala di dalam rumah.
Seusai melihat sosok misterius itu, Cut pingsan. Setelah sadar mengaku melihat ibunya telah bersimbah darah.
Namun, sepandai-pandai tupai melompat, pasti jatuh juga. Cut mengira skenarionya sudah rapi. Tapi polisi dengan mudah membaca banyak kejanggalan. Demikian juga saksi-saksi yang dimintai keterangannya oleh polisi. Semua mengarah bila Cut yang menghabisinya ibunya sendiri.
Seperti apakah kisah selanjutnya? Polisi masih terus bekerja. Benarkah ia menyimpan luka kepada ibunya karena perbedaan kasih sayang? Ataukah Cut mengidap gangguan jiwa? ataukah ada masalah lain yang membuat ia tega membunuh ibunya sendiri yang sedang terlelap di tempat tidur?
