Mengenal Diabetes Melitus, Penyebab dan Risiko

diabetes
Test For Diabetes, Woman, health care and people concept.

Jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai19,47 juta jiwa pada tahun 2021. Demikian data yang dilansir oleh Internasional Diabetes Federation (IDF). Jumlah tersebut meningkat pesat selama 10 tahun terakhir. Menurut prediksi IDF, jumlahnya akan menjadi 28,57 juta jiwa pada 2045. Pertumbuhannya lebih dari 47 persen dibandingkan 2021.

Diabetes adalah suatu kondisi kadar glukosa atau gula darah meningkat atau di atas batas normal.

Dilansir CNN, gejala awal diabetes adalah cepat merasa haus, sering buang air kecil, cepat merasa lapar, berat badan turun, penglihatan kabur, mudah kesemutan dan mati rasa, kelelahan, dan kulit sangat kering.

Dalam dunia medis, setidaknya terdapat empat jenis diabetes. Pertama DM tipe 1 yaitu yang disebabkan tidak adanya produksi insulin sama sekali. DM tipe 2 yang disebabkan tidak cukup dan tidak efektifnya kerja insulin. DM Gestasional yang terjadi saat kehamilan DM tipe lainnya :DM tipe lain yang disebabkan oleh pemakaian obat, penyakit lain-lain.

Baca: Penyakit Jantung Intai Setiap Wanita di Dunia

Diabetes yang paling umum yaitu DM tipe 1 yang menyerang pada anak-anak, remaja, atau dewasa muda, meski bisa terjadi pada usia berapa pun.

Penyebab diabetes (faktor risiko) tidak dapat digeneralisir. Sangat tergantung jenisnya. Penyebab diabetes melitus tipe 1 yaitu:

  1. Riwayat keluarga/ keturunan. Seseorang akan lebih berisiko terkena DM tipe 1 bila ada anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama. Ini perihal hubungan gen yang tidak dapat ditolak.
  2. Faktor geografi yaitu yang tinggal di daerah yang jauh dari garis Khatulistiwa. Mereka yang jauh dari garis Khatulistiwa kekurangan vitamin D karena jumlah sinar matahari sangat kurang. Diawali dengan penyakit autoimun yang berujung DM tipe 1.
  3. Usia sangat menentukan. DM tipe 1 juga paling banyak menjangkiti anak-anak umur 4-7 tahun dan anak-anak 10-14 tahun.
  4. Pemberian susu sapi pada anak umur terlalu dini.
  5. Pemberian air yang mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan.
  6. Anak-anak yang memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit kuning saat lahir.

Faktor risiko DM tipe 2:

  1. Berat badan berlebih (obesitas), termasuk distribusi lemak berlebih di perut.
  2. Gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.
  3. Riwayat penyakit diabetes tipe 2 dalam keluarga.
  4. Ras kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika, memiliki angka pengidap lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.
  5. Faktor umur. Manusia umur 45 tahun lebih berisiko.
  6. Kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.
  7. Riwayat diabetes saat hamil.
  8. Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.

Cara Mencegah Diabetes Melitus

Cara mencegah DM yaitu dengan mempertahankan berat badan ideal, mengonsumsi makanan rendah lemak, mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayuran, mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis,rutin berolahraga dan aktifitas fisik, mengurangi duduk diam dalam durasi lama, mengurangi atau berhenti merokok sama sekali.

Baca: Tips Mengatasi Insomnia Secara Tepat

Penderita DM sangat besar potensi terkena penyakit komplikasi. Di antaranya yaitu penyakit kardiovaskular. Dilansir labcito.co.id, kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Contoh penyakit kardiovaskular yang umum ada serangan jantung, aritmia, gagal jantung, hingga stroke.

Komplikasi lainnya yaitu kerusakan mata (retinopati). Baik diabetes tipe 1 maupun 2 dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan retina mata.

Kerusakan saraf (neuropati). Kelebihan gula dapat melukai dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memberi nutrisi pada saraf terutama pada kaki. Hal ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, terbakar atau nyeri yang biasanya dimulai pada ujung jari kaki atau jari tangan dan secara bertahap menyebar ke atas.

Baca: Teh Rambut Jagung, Minuman Kaya Manfaat

Di samping itu, diabetes juga berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, disfungsi seksual, hingga keguguran sebagai komplikasinya.

Sebagai bentuk sikap awas diri, sebaiknya rutin melakukan pengecekan kesehatan ke dokter terdekat. Karena melakukan kontrol kesehatan sangat membantu mengurangi ancaman diabet.

Siapapun tidak ingin sakit, tapi banyak yang tidak memperdulikan kondisi kesehatan. Bersikap abai terhadap gejala-gejala awal. Inilah yang menyebabkan diabet merangsek kuat dan baru disadari ketika tubuh sudah kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri.

Sumber rujukan: hellodokter, CNN, labcito.co.id

Artikel SebelumnyaInvestasi India di Sabang Terancam Batal
Artikel SelanjutnyaPolda Aceh Sita Uang Rp270 Juta Terkait Kasus Ambruknya RS Rujukan Aceh Tengah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here