Memek Simeulue, Kuliner Khas Basah dan Gurih

memek simeulue
Satu porsi memek basah, kuliner khas simeulue. Foto: bisniswisata.co.id.

Memek Simeulue merupakan salah satu kuliner yang telah masuk daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 362/M/2019, yang ditandatangani pada 24 September 2019. Rasa memek simeulue gurih-gurih basah.

Aceh merupakan salah satu daerah yang kaya kuliner. Dibentuk dari persatuan berbagai bangsa dan budaya, Aceh menjadi salah satu laboratorium kebudayaan yang unik di Indonesia. Sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, Aceh menjadi unik dan ikonik di Nusantara.

Baca: Menikmati Manisnya Kontol Kejepit di Bantul

Sebagai daerah yang kaya budaya, Aceh tentu memiliki beragam kuliner. Salah satunya memek, yang dikenal dengan sebutan memek Simeulue. Memek merupakan makanan tradisional Simeulue, yang berupa kudapan yang dinikmati di waktu senggang.

Arti memek dalam bahasa Simeulue yaitu mengunyah atau menggigit. Nama kuliner ini diambil dari kebiasaan nenek moyang masyarakat Simeulue yang sering mengunyah beras ketan dicampur pisang.

Bahan Utama dan Cara Membut Memek Simuelue
Bahan utama:
1. Beras ketan putih yang sudah digongseng (disangrai).
2. Pisang kepok atau pisang raja.
3. Santan kepala.
4. Gula, dan
5. Sedikit garam.

Cara Membuat
Cara membuat memek Simeulue. Beras ketan yang telah digongseng hingga berwarna kuning kecokelatan dan telah berbau harum, dicampur dengan pisang yang telah ditumbuk. Saat pisang ditumbuk, jangan lupa tambahkan gula. Tumbuk pisang hingga remuk tapi teksturnya masih agak kasar.

Setelah ketan gongseng dan pisang telah dicampur, tambahkan santan, garam, dan kemudian diaduk hingga rata. Sembari diaduk, juga dapat ditumbuk menggunakan batang pisang.

Tekstur memek Simeulue yaitu perpaduan lembut, renyah, dengan rasa manis gurih; hmm, legit. Ketika Anda mengudapnya, sensasi langsung terasa di lidah. Kuliner ikonik yang lembut-lembut basah, membuat lidah tak berhenti bergoyang. Bila Anda menyeruputnya, suara khas akan terdengar. Brub….brub…brub.

Sejarah Memek Simeulue
Tidak diketahui siapa yang pertama kali meracik bahan baku menjadi memek. Hanya saja yang diingat oleh masyarakat di sana, memek merupakan salah satu makanan yang dibawa ketika bepergian untuk kepentingan melaut atau berkunjung antar pulau. Memek dibawa karena mudah dan tahan lama.

Menurut sahibul cerita, kemunculan awal memek bermula dari masa penjajahan Jepang. Masyarakat Simeulue kala itu harus menyembunyikan beras dari tentara Jepang yang dikenal buas dan tak berperikemanusiaan. Dari sanalah ditemukan embrio memek yang bermula dari kata mamemek (mengunyah).

Seiring waktu, kuliner tersebut menjadi ikon budaya, yang menjadi salah satu khazanah unik dari Pulau Simeuleu. Dari makanan biasa, menjadi salah satu identitas daerah. Dari sekadar makanan selingan, menjadi warisan budaya tak benda.

Bagi Anda yang penasaran, silakan datang ke Simeulue. Nikmati sajian memek tersebut. Jangan risau soal harga. Masih sangat terjangkau dengan kantong siapapun.

Memek Basah dan Memek Kering

Kuliner memek di Simeulue terdiri dari dua kategori. Memek basah dan memek kering. Memek kering terbuat dari beras gongseng yang dicampur dengan kelapa parut dan gula, sementara memek basah juga dicampur dengan santan.

Kedua jenis memek ini enak dikudap ketika masih hangat.

Artikel Sebelumnya2 Pengedar Sabu Jaringan Malaysia Ditangkap di Pidie Jaya
Artikel Selanjutnya5 Santri di Pidie Meninggal Terseret Arus Sungai Geumpang-Mane

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here