Membangun Karakter Guru Dalam Pembentukan Karakter Siswa

Kemerdekaan yang Belum Sempurna Saiful Bahri, guru matematika SMP Plus Al-Athiyah Lembah Seulawah, Aceh Besar. Membangun Karakter Guru Dalam Pembentukan Karakter Siswa
Saiful Bahri, S.Pd.I. Waka. Kesiswaan dan Guru Matematika Dayah Athiyah SMP Plus, Lembah Seulawah, Aceh Besar. Foto: Dok. Penulis.

Pembentukan karakter siswa tidak lepas dari karakter guru. Seperti peribahasa “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Artinya Perilaku guru akan ditiru mentah-mentah oleh muridnya.

***

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Karakter juga dapat diartikan sebagai tabiat atau watak.Dengan demikian, karakter siswa adalah sifat, perilaku, atau watak yang tertanam dalam diri siswa sebagai hasil dari pengaruh pola asuh dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang cenderung pendiam, penurut, dan disiplin, tapi ada juga siswa yang sangat aktif dan kreatif.

Sebagai tenaga pendidik, tentunya guru ingin setiap siswanya memiliki karakter yang baik. Tujuan ini dapat tercapai dengan peran aktif guru dalam membangun karakter siswa. Oleh karena itu, guru memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa khususnya saat di sekolah.

Pembentukan karakter siswa tidak lepas dari karakter guru. Seperti peribahasa “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Artinya Perilaku guru akan ditiru mentah-mentah oleh muridnya.

Jika guru melakukan hal buruk, makasih murid akan melakukan hal yang lebih buruk lagi. Siswa biasanyn contoh yang buruk. Seperti hal yang paling sederhana yaitu membuang sampah sembarang, maka siswa juga akan dengan mudah membuang sampah sembarang.

Baca juga: Kemerdekaan yang Belum Sempurna

Karakter atau kepribadian seorang guru tidak hanya menentukan kewibawaannya di depan siswa, melainkan juga di tengah masyarakat. Guru dengan karakteristik kepribadian yang baik dapat membentuk karakter siswa melalui pola pembiasaan.

Guru harus bisa memahami bahwa pembiasaan sikap yang baik dan bekal keterampilan sosial sangat penting untuk membangun karakter siswa. Proses pembentukan karakter guru ini membutuhkan waktu dan kita dapat menyukseskannya dengan menjalankan beberapa peran di bawah ini.
Menjadi Role Model

Salah satu ciri guru yang baik adalah mampu menjadi teladan bagi siswa-siswinya. Ki Hajar Dewantara mengajarkan ing ngarso sung tuladha, yang artinya seorang guru memberikan contoh yang baik.

Disadari atau tidak, sebenarnya siswa memperhatikan kita, Guru Pintar. Setiap perkataan, tindakan, dan perilaku kita mendapat penilaian dari siswa, terutama saat di kelas. Pada satu sisi, kita harus pandai-pandai menjaga sikap dan perilaku setiap saat supaya dapat memberikan teladan yang terbaik.

Di sisi lain, kita dapat memanfaatkan kegiatan belajar mengajar untuk menunjukkan keteladanan tersebut karena perilaku guru di kelas mempengaruhi pembentukan karakter siswa.

Menjadi Motivator

Penilaian atas prestasi akademis memang penting, tetapi perlu diingat bahwa penghargaan yang ditunjukkan atas kebaikan yang dilakukan peserta didik juga diperlukan. Bentuk apresiasi atau pengakuan atas usaha yang telah dilakukan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar lebih tekun dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Maka yang harus dilakukan guru untuk membangun karakter siswa adalah dengan memahami kepribadiannya masing-masing supaya dapat memberikan bentuk motivasi yang sesuai tanpa menyakiti.

Memberikan Pengajaran tentang Nilai

Guru yang hebat mampu menginspirasi siswa-siswinya. Peran kita memang tidak sederhana, meliputi peran guru sebagai pengajar mata pelajaran sekaligus pendidik.

Materi atau pengetahuan tentang pelajaran dapat dengan mudah didapatkan siswa melalui buku-buku bacaan. Namun tidak semua bacaan mengandung nilai-nilai dan pesan moral penting yang dibutuhkan siswa untuk menaklukkan tantangan di masa depan. Nilai-nilai kebaikan dan pesan moral dapat kita sisipkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar guna membentuk karakter siswa yang terpuji.

Misalnya, saat mengajar pelajaran Matematika, kita dapat menyisipkan nilai-nilai seperti kesabaran, kejujuran, pantang menyerah dalam menyelesaikan masalah, dan lainnya. Dengan demikian, peran guru dalam proses pembelajaran tidak hanya berhenti pada memberikan deretan rumus atau hafalan saja.

Mengajarkan Sopan Santun

Pembentukan karakter siswa tidak lepas dari mengenalkan dan menanamkan sopan santun sebagai bagian dari budaya kita. Sopan santun sangat penting untuk diajarkan agar siswa dapat menjaga sikap serta mengetahui mana yang benar dan salah.

Jika siswa melakukan hal yang kurang pantas, sebaiknya kita tidak langsung menghakimi atau memberikan label kepada siswa tersebut. Dekati, kemudian koreksi tindakannya dengan cara yang baik. Mungkin tindakan tersebut kadang kala saja dilakukan. Terkadang siswa tanpa sengaja bertindak tak sopan karena belum tahu kaidah sopan santun.

Tanamkan Jiwa Leadership

Leadership semestinya menjadi salah satu karakteristik kita sebagai guru yang profesional. Namun demikian, leadership tidaka bulat-bulat mencontoh gurunya, makasih guru sebaiknya jangan memberika dapat dihasilkan secara instan. Dalam proses pembentukan karakter siswa, kita dituntut untuk memberikan teladan learship yang baik karena jiwa kepemimpinan wajib dimiliki oleh seluruh siswa,

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melatih jiwa kepemimpinan siswa. Kegiatan pengembangan karakter ini dapat dilakukan melalui games ataupun role playing. Kita juga bisa memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menjadi pemimpin kelas atau pemimpin kelompok saat belajar.

Melakukan refleksi setelah kegiatan belajar selesai juga merupakan bentuk penanaman leadership. Jangan malu untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf karena seorang leader juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.

Justru yang membuat seorang leader hebat adalah kesediaannya untuk ikhlas mengakui kesalahan, meminta maaf, dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Di sinilah peran guru dalam pembentukan karakter cukup menentukan karena siswa mendapatkan teladan secara nyata.

Sebagai guru, kita tidak hanya bertanggung jawab untuk mengajar materi pelajaran saja. Sudah sepatutnya kita menyadari bahwa peran guru dalam proses pembelajaran juga mencakup aspek sikap dan keterampilan sosial peserta didik. Oleh sebab itu, peran guru dalam pembentukan karakter siswa amatlah penting.

Sebenarnya kita tidak perlu melakukan sesuatu yang terlalu spektakuler untuk membentuk karakter siswa, Guru Pintar. Kita hanya perlu memulainya dari diri sendiri karena guru berperan sebagai sosok yang patut dicontoh agar siswa mendapatkan inspirasi nilai-nilai positif seperti integritas, kerja keras, empati, dan kejujuran.

Artikel SebelumnyaBermodal Tusuk Gigi, Penipu di Medan Gasak Rp706 Juta dari ATM Korban
Artikel SelanjutnyaPNS BPKP Aceh Asal Jambi Ditemukan Tewas di Kamar Kos

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here