Komparatif.ID, Banda Aceh—Mantan Panglima GAM Wilayah Pase Teungku Zulkarnaini Hamzah (Teungku Ni) telah kembali kehadirat Ilahi Rabbi, Jumat (17/3/2023) pukul 10.05 WIB. Mantan Mayjen TNA tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh.
Kabar tersebut turut disahihkan oleh mantan Juru Bicara Partai Aceh Teungku Nuruzzahri dalam status di lini masa Facebook.
Informasi yang diperoleh Komparatif.ID, pria yang akrab disapa Teungku Ni tersebut telah sejak lama mengidap stroke. Sejak beberapa waktu lalu secara rutin mendapatkan perawatan medis.
Semasa hidupnya, sebelum terjalinnya perdamaian antara Pemerintah Republik Indonesia, Teungku Ni merupakan perwira militer di dalam tubuh Teuntra Negara Aceh (TNA) yang merupakan sayap militer Gerakan Aceh Merdeka.
Karir militernya di Gerakan Aceh Merdeka diawali sebagai tentara yang dilatih di Tripoli, Libya, Afrika Utara. Ia merupakan angkatan awal putera-putera Aceh yang mendapatkan pelatihan militer di negara yang kala itu dipimpin oleh Kolonel Muammar al-Qaddafi, seorang politisi dari kalangan muslim yang sangat disegani sekaligus menjadi musuh utama Amerika Serikat.
Setelah kembali dari Libya, Teungku Zulkarnaini Hamzah segera bergabung dengan gerilyawan Aceh Merdeka, berjuang dari rimba ke rimba di belantara eks wilayah Kerajaan Samudera Pase, yang kini disebut Aceh Utara.
Dalam perjalanan hidupnya di dalam tubuh GAM, ia sempat menjabat Kapolda GAM Wilayah Pase, dan kemudian ditunjuk sebagai Panglima TNA Aceh Merdeka Wilayah Pase.
Setelah terajutnya perdamaian Helsinki, Filandia, pada 15 Agustus 2005, Teungku Ni turun gunung. Dia ditunjuk sebagai Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Pase. pria berkulit kuning langsat tersebut memegang tampuk pimpinan KPA Pase mulai 2005 sampai 2021.
Baca juga: Pidato Milad GAM di Blang Padang, Wali Sebut Aceh Bangsa yang Kuat
Dalam politik praktis, ia juga pernah menjadi Ketua Partai Aceh (PA) Aceh Utara untuk masa jabatan 2007 hingga 2018. Ia juga pernah bergabung ke dalam Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) besutan Prabowo Subianto.Peristiwa itu terjadi tahun 2013, ketika Ketua KPA Pusat dan Ketua Umum DPP PA sekaligus mantan Panglima Perang Aceh Merdeka Teungku Muzakkir Manaf bergabung ke dalam partai tersebut.
Teungku Zulkarnaini Hamzah sempat membuat heboh Pemerintah Pusat, ketika mengibarkan mendera bintang bulan di Tanah Suci Mekkah, ketika ia menunaikan haji pada tahun 2016. Ia mengibarkannya di Jabal Rahmah.
Kini ia telah pulang ke kampung Barzah. Membawa segenap cerita perjuangannya di dalam upaya mendirikan Aceh sebagai sebuah negara. Membawa segenap cerita lika-liku perdamaian dan masa transisi pascaperang selama 30 tahun.