Malaysia MADANI: Ekonomi Manusiawi ala Anwar Ibrahim

Anggota Dewan Negeri Selangor YB Mohd Zawawi menjelaskan kerangka ekonomi manusiawi dalam konsep Malaysia MADANI. Foto: UIN Ar-Raniry.
Anggota Dewan Negeri Selangor YB Mohd Zawawi menjelaskan kerangka ekonomi manusiawi dalam konsep Malaysia MADANI. Foto: UIN Ar-Raniry.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Anggota Dewan Negeri Selangor YB Mohd Zawawi bin Ahmad Mughni mengatakan untuk membangun ekonomi yang kuat, diperlukan kejujuran dan saling hormat antar elemen masyarakat.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Seminar Nasional: Islam dan Pembangunan Ekonomi (SN-IPE) ke-5 yang oleh Fakultas Ekonomi Bisnis Syariah (FEBI) Universitas Ar-Raniry Banda Aceh di Aula Auditorium Prof. Ali Hasymi, Kamis (8/6/2023).

Mohd Zawawi menjelaskan kejujuran merupakan pondasi untuk membangun ekonomi manusiawi (humanis). Hal ini diperlukan untuk membendung ekonomi kapitalisme yang memperbesar kesenjangan.

“Kapitalisme hanya membuat si kaya makin kaya, yang miskin makin miskin,” ujar Pengerusi Jawatan Tetap Ehwal Agama Islam, Pengguna dan Industri Halal Malaysia itu.

Dalam kerangka pembangunan nasional Malaysia, Mohd Zawawi menuturkan Perdana Menteri Dato’ Seri Anwar Ibrahim (DSAI) merangkum pergerakan pembangunan dalam konsep Malaysia MADANI.

Konsep MADANI yang dijalankan Anwar Ibrahim berdiri atas enam pilar utama; Kemampanan, kesejahteraan, daya cipta, hormat, keyakinan dan ihsan (Sustainability, Care & Compassion, Respect, Innovation, Prosperity dan Trust). Mohd Zawawi mengatakan ekonomi merupakan salah satu dari delapan aspek prioritas dari konsep yang dicetuskan Anwar Ibrahim.

Baca juga: Mengapa Ekonomi Indonesia Dikuasai Etnis Tionghoa

Malaysia MADANI

Dalam pengembangannya, konsep ini dicetuskan oleh sang Perdana Menteri Malaysia ke-10 saat melihat berbagai permasalahan yang mendera Malaysia.

“Ini (MADANI) adalah rangkuman panjang Dato’ Sri Anwar Ibrahim, bahkan sejak ia masih berkutat bersama gerakan mahasiswa tahun 70-an, hingga menduduki kursi Perdana Menteri,” ujar Mohd Zawawi.

Anwar Ibrahim melihat ada empat masalah besar yang melilit perkembangan ekonomi Malaysia, pertama kenaikan biaya hidup, kedua jumlah utang negara yang terus meningkat, ketiga, pendapatan negara yang tidak mampu menutupi utang, dan melemahnya Ringgit.

Dalam rangka mereformasi ekonomi Malaysia, salah satu jalan yang ditempuh Anwar Ibrahim meningkatkan kepercayaan publik melalui institusi dan legislasi demokrasi dan administrasi yang amanah, dan menjamin kesejahteraan manusia dalam keharmonisan antar bangsa (suku).

“Untuk menjamin kesinambungan dan kelancaran agenda ini, tiga strategic enabler akan berfungsi sebagai motor penggerak, yaitu digitalisasi pelayanan rakyat, pemberdayaan talenta terbaik bangsa dan pemberdayaan manajemen proyek strategis,” terang Anwar Ibrahim pada 22 Januari 2023 lalu.

Pada SN-IPE ke-5 yang mengambil tema “Ekonomi Islam Dalam Pembangunan dan Kebijakan Publik” Mohd Zawawi mengatakan prinsip utama Ekonomi Manusiawi kembali meletakkan pilihan bisnis ekonomi sebagai upaya mensejahterakan masyarakat, bukan hanya memakmurkan kalangan tertentu.

Untuk itu, industri halal dan ekonomi keumatan menjadi sarana utama yang diserukan Anwar Ibrahim dalam konsep MADANI, dan mulai mengikis metode kapitalis yang telah gagal membawa kemakmuran bagi Malaysia.

Artikel SebelumnyaMengapa Ekonomi Indonesia Dikuasai Etnis Tionghoa
Artikel SelanjutnyaApple Luncurkan Headset AR/VR Seharga Rp 52 Juta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here