
Komparatif.ID, Banda Aceh— Juru bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA menyebut informasi pemulihan listrik di Aceh mencapai 97 persen dan akan sepenuhnya menyala pada Minggu malam (7/12/2025) oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tidak benar.
Pernyataan tersebut sebelumnya disampaikan Bahlil saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto meninjau jembatan yang rusak di kawasan Teupin Mane, Kecamatan Juli, Bireuen, pada Minggu (7/12/2025).
Ketika ditanya Presiden soal kondisi listrik di Aceh, Bahlil menjawab bahwa seluruh wilayah akan kembali menyala malam itu juga.
Namun Pemerintah Aceh menilai informasi tersebut belum sesuai dengan kondisi faktual di lapangan.
MTA mengatakan menurut data yang diperoleh dari hasil beberapa pertemuan dan pemantauan terkini, suplai listrik ke seluruh Aceh baru mencapai 60 hingga 70 persen.
Baca juga: Ditanya Prabowo, Bahlil Janji Malam Ini Listrik Aceh Kembali Menyala
Sementara untuk Banda Aceh, pemulihan listrik masih berada pada kisaran 35 hingga 40 persen. Pemerintah Aceh menyebut pemulihan penuh di Banda Aceh memiliki peluang besar tercapai bila suplai tegangan tinggi dari Arun dapat selesai dalam satu hingga dua hari ke depan, mengingat jaringan tegangan rendah hampir tidak mengalami kendala berarti.
“Untuk Banda Aceh sendiri kondisi saat ini masih pada posisi 35-40 persen menyala, dan apabila suplai Tegangan Tinggi dari Arun selesai pada hari ini atau besok maka berpotensi besar 100 persen menyala,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/12/2025).
Kondisi paling parah masih terjadi di wilayah Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Timur, dilaporkan kerusakan jaringan arus menengah di masyarakat membuat pemulihan baru di bawah 40 persen.
Kota Lhokseumawe disebut telah mencapai sekitar 75 persen, sementara kawasan Aceh Barat Selatan berada pada kisaran 70 hingga 80 persen.
Muhammad MTA menegaskan kekeliruan informasi yang terlanjur beredar berpotensi menimbulkan kekecewaan masyarakat terhadap petugas PLN yang sedang bekerja di lapangan.
Ia meminta publik tetap menahan diri dan memahami bahwa proses perbaikan masih berlangsung. Pemerintah Aceh juga menjelaskan bahwa hampir 1.000 petugas PLN pusat telah dikerahkan untuk mempercepat normalisasi listrik di seluruh wilayah terdampak.
“Kami berharap hal ini tidak memicu resistensi atau tindakan yang tidak diinginkan kepada petugas yang sedang bekerja ekstra,” ujarnya.
Pemerintah Aceh memastikan akan terus memberikan pembaruan informasi dan mendukung penuh upaya pemulihan jaringan listrik bagi seluruh masyarakat yang terdampak banjir dan kerusakan infrastruktur dalam beberapa hari terakhir.











