Komparatif.ID, Jakarta— Menanggapi permintaan Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo yang menginginkan penambahan sesi tanya jawab. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengatakan format debat Capres tidak akan berubah.
Hasyim menekankan debat kedua hingga kelima akan tetap mengikuti format debat pertama, baik untuk calon presiden maupun calon wakil presiden. “Tidak ada perubahan format, sudah disepakati sejak awal formatnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/12/2023).
Ketua KPU itu menuturkan kebutuhan sesi tanya jawab sudah terakomodir baik, apalagi dari enam segmen yang tersedia, empat diantaranya sepenuhnya merupakan sesi tanya jawab.
“Saya kira dari enam segmen, ada empat segmen full tanya jawab. Segmen pertama berisi visi misi program masing-masing calon, segmen terakhir masing-masing calon menyampaikan closing statement. Sesungguhnya segmen 2, 3, 4, dan 5 boleh dikatakan full pertanyaan,” jelas Hasyim.
Meski begitu, KPU akan mengevaluasi berbagai pelaksanaan teknis debat capres, termasuk keterlambatan debat yang seharusnya dimulai pukul 19.00 WIB, tetapi baru dimulai pada pukul 19.20 WIB.
“Namanya banyak orang, butuh penyesuaian,” ujar Hasyim.
Baca juga: Dokumen Lengkap, KPU Verifikasi Keabsahan Berkas Anies-Cak Imin
KPU sebelumnya menetapkan jadwal pelaksanaan debat capres dan cawapres pada Pilpres 2024, yang berlangsung selama masa kampanye Pemilu 2024 mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Setelah debat pertama, kegiatan serupa akan dilakukan pada 22 Desember 2023, diikuti oleh debat ketiga dan keempat pada 7 dan 21 Januari 2024. Debat terakhir dijadwalkan pada 4 Februari 2024. Seluruh debat capres-cawapres ini dilaksanakan di Jakarta.
Tema debat pertama mencakup pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga. Tema debat kedua akan membahas ekonomi, termasuk ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Sementara tema debat ketiga melibatkan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik. Tema debat keempat akan membahas pembangunan keberlanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa. Tema debat kelima mencakup kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.