Kerja Keras Mengembalikan Hal yang Sempat Hilang Akibat Belajar Daring

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK), Hamdani
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK), Hamdani.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Akibat belajar daring, yang harus dilakukan karena pandemi Covid-19, menyebabkan banyak hal yang tertinggal. Sejak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Kembali diberlakukan mulai Januari 2022, Dinas Pendidikan Aceh harus bekerja keras membenahi Pendidikan di Serambi Mekkah yang sempat tidak normal akibat penerapan belajar dari rumah, dan belajar online.

Sejak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen diberlakukan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tanggal 21 Desember 202, Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, No HK.01.08/ Menkes/6678/2021, dan No 443-5847 Tahun 2021, maka sejak 10 Januari 2022, seluruh siswa Kembali ke sekolah, belajar di dalam ruang kelas, dan diampu secara langsung oleh guru mata pelajaran.

Kembalinya format Pendidikan ke PTM, tentu menjadi harapan semua pihak. Bukan saja asa wali murid, tapi juga cita-cita guru dan pelaksana manajemen pendidikan. Apa pun itu, PTM merupakan pilihan paling ideal untuk mendidik anak bangsa.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK), Hamdani, Kamis (7/4/2022) pelaksanaan kelas secara online/daring diakui atau tidak, telah memberikan dampak bagi kualitas Pendidikan di Aceh. Hal itu dapat dimaklumi, karena belajar online merupakan hal baru di Aceh, dan hampir semua stakeholder harus bekerja keras untuk menyukseskannya.

Salah satu yang sering terjadi adalah learning loss karena siswa tidak dapat dipantau langsung oleh guru. Belajar sembari menatap layar smartphone maupun laptop yang terhubung dengan kelas virtual, memberikan peluang bagi pelajar untuk main-main. Dengan berbagai alasan, mereka ada yang mematikan video, sehingga guru tidak dapat memastikan pelajar mengikuti pelajaran dengan benar.

Lahirnya SKB 4 Menteri disambut baik oleh Dinas Pendidikan Aceh. Apa pun alasannya, PTM memangkas peluang terjadinya learning loss oleh siswa. Selain itu juga mengurangi risiko terhadap pembelajaran jangka panjang baik secara kognitif maupun perkembangan karakter siswa.

Di sisi lain, Dinas Pendidikan Aceh juga harus mewujudkan harapan Pemerintah Aceh yang memasang target tahun ini siswa Aceh yang lulus ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) daerah, nasional, dan luar negeri semakin meningkat.

Target itu harus dijawab oleh Dinas Pendidikan Aceh dengan jumlah siswa Aceh yang lulus ke PTN di dalam maupun luar negeri semakin meningkat jumlahnya.

Hamdani mengakui bila banyak hal yang harus dikejar. Oleh karena itu, berbagai perencanaan telah disusun untuk mewujudkan harapan yang telah dicanangkan. Salah

Hamdani juga mengingatkan PTM 100 persen harus dibarengi dengan ikhtiar sekolah menerapkan protokol Kesehatan secara ketat. Pihak sekolah tidak boleh main-main, karena keselamatan warga sekolah harus tetap menjadi prioritas.

Harapan tersebut dibarengi dengan pemantauan dari Disdik Aceh yang dilakukan secara ketat. Hal lain yang ditempuh dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk guru dan siswa. Rata-rata mereka sudah mendapatkan vaksinasi. Selain itu memakai masker juga diwajibkan.

“PTM tidak boleh mengabaikan protokol Kesehatan. Itu wajib dipatuhi. Segala aturan yang telah ditetapkan harus dijunjung tinggi demi mencapai tujuan PTM yang kita inginkan,” katanya.

PTM Wajib Didukung, Prokes Harus Dijunjung
Anggota DPRA dr. Purnama Setia Budi, secara terpisah mengatakan PTM yang telah diberlakukan sejak Januari 2022 wajib didukung oleh seluruh stakeholder. Banyak hal dari sisi Pendidikan, yang unggul bila pilihan belajarnya secara PTM. Termasuk dapat dengan jelas mengukur kemampuan siswa, serta dapat mengukur budi pekertinya selama di sekolah.

“Kita semua wajib mendukung PTM yang telah diberlakukan Kembali, seiring berkurangnya Covid-19 di Indonesia. Pilihan Pemerintah menetapkan Kembali PTM di sekolah merupakan hadiah di tengah kerja keras kita semua melawan penyebaran yang lebih luas lagi virus Covid-19,” ujar Purnama.

Agar PTM tetap dapat dijalankan untuk seterusnya, Purnama mengimbau agar warga sekolah mematuhi seluruh protokol Kesehatan yang telah menjadi rujukan internasional, serta menjunjung tinggi amaran yang diterbitkan oleh Pemerintah Aceh dan Dinas Pendidikan Aceh.

“Pendidikan kita adalah untuk anak-anak kita. Semakin kita patuh pada peraturan, maka semakin cepat Covid-19 pergi dari Serambi Mekkah,” ujar Purnama. (ADV)

Artikel SebelumnyaOJK Resmikan Bank Waqaf Mikro di Dayah Babul Magfirah Aceh Besar
Artikel SelanjutnyaBadminton Eropa Rilis Unggulan EBC Madrid 2022
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here