Kemenhan Beli 42 Pesawat Tempur Rafale

Rafale Pesawat tempur
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyalami pilot pesawat tempur Rafale. Dok. Prabowo.

Komparatif.ID, JakartaPemerintah batal beli pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar. Meski demikian, saat ini Pemerintah telah memesan 42 pesawat tempur Rafale dari Prancis.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Dahnil Ahzar Simajuntak, Kamis (4/1/2024) mengatakan pemerintah menunda membeli pesawat tempur bekas Mirage 2000-5 yang sempat dipesan sebanyak 12 unit. Pesawat tempur tersebut merupakan kapal bekas yang sudah digunakan oleh Angkatan Udara Qatar.

Dahnil menyebutkan, pembatalan tersebut karena saat ini Pemerintah mengalami keterbatasan fiskal.

Baca:Doktor Ilmu Pertahanan Lahir di UGM, Bukti Komitmen Prabowo

Batal membeli Mirage 2000-5 bekas, bukan berarti pembangunan kekuatan Angkatan Udara Indonesia tidak dilakukan. Saat ini Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto telah membeli 42 unit pesawat tempur Rafale dari Prancis.

Informasi yang disitat Komparatif.ID, Kamis (11/1/2024) dari situs Kementerian Pertahanan, Pada tanggal 8 Januari 2024 kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale tahap ketiga sejumlah 18 unit.

Sebelumnya Kemhan RI telah mengefektifkan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation, produsen pesawat terbang terkemuka dari Prancis, pada bulan September 2022 sejumlah 6 unit dan bulan Agustus 2023 sejumlah 18 unit. Secara total pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI berjumlah 42 unit.

Dengan efektifnya kontrak tahap ketiga ini Dassault Aviation selaku produsen akan langsung memulai proses pembuatan 18 unit tambahan pesawat tempur generasi 4.5 tersebut guna melengkapi total pengadaan 42 unit pesawat untuk Pemerintah Indonesia.

Rafale merupakan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan negara – negara anggota NATO. Rafale termasuk dalam kategori pesawat omnirole sehingga mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, dan serangan anti-kapal.

Kelebihan Rafale lainnya adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh “Beyond Visual Range” (BVR) METEOR dan MICA. Berbagai jenis persenjataan lain juga bisa dipasang pada pesawat tempur Rafale seperti rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu memuntahkan 2500 peluru/menit.

Pesawat tersebut pertama akan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026. Kedatangan pesawat tempur  beserta persenjataan dan perangkat pendukungnya dalam beberapa tahun mendatang diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara.

Artikel SebelumnyaDoktor Ilmu Pertahanan Lahir di UGM, Bukti Komitmen Prabowo
Artikel SelanjutnyaUsai Umrah 100 Kali, Mahasiswa Aceh di Mesir Meninggal Dunia
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here