Komparatif.ID, Ottawa— Otoritas pemerintah Kanada pada hari Kamis (17/5) mengatakan, pihaknya berencana untuk melarang penggunaan peralatan 5G Huawei Technologies dan ZTE Corp. Kedua perusahan teknologi dari Tiongkok ini dicekal bergabung dalam jaringan telekomunikasi beroperasi di negara mereka. Kanada mengatakan pelarangan ini bertujuan untuk melindungi keamanan nasional. Five Eyes sendiri merupakan aliansi yang digagas Amerika Serikat untuk pertukaran data intelijen. Five Eyes beranggotakan Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris, Selandia Baru, dan Australia.
“Kami bermaksud untuk mengecualikan Huawei dan ZTE dari jaringan 5G kami” kata Menteri Perindustrian, Francois-Philippe Champagne kepada wartawan di Ottawa. “Penyedia (jaringan) yang sudah memasang peralatan ini akan diminta untuk menghentikan penggunaannya dan menghapusnya berdasarkan rencana yang kami umumkan hari ini”.
Champagne menambahkan bahwa perusahaan jaringan telekomunikasi akan diminta untuk melepaskan peralatan 5G mereka pada mulai Juni 2024. Sedangkan perusahaan yang menggunakan peralatan 4G Huawei dan ZTE harus dilepas total paling lambat pada akhir 2027.
Pada September 2018 lalu, Kanada pertama kali mengumumkan akan meninjau kemungkinan ancaman terhadap keamanan nasional dalam mengadopsi peralatan jaringan Huawei. Kemudian pada bulan Desember di tahun yang sama, Chief Financial Officer Huawei, Meng Wanzhou, ditangkap di Kanada atas surat perintah AS, hal ini menciptakan ketegangan jangka panjang dengan China yang berakhir September tahun lalu dengan pembebasan Meng.
Setelah penangkapan Meng, dua warga Kanada ditangkap oleh Beijing dan dituduh melakukan aksi spionase. Namun kedua pria itu dibebaskan pada hari yang sama dengan dibebaskannya Meng. Setelah itu ketegangan diplomatik antara Tiongkok dan Kanada telah sedikit mereda. Pada pekan sebelumnya, pemerintah Tiongkok menghapus larangan impor benih kanola Kanada, aksi larangan ini dikabarkan aksi balasan Tiongkok akibat penangkapan Meng oleh pihak Kanada.
Keputusan Kamis lalu datang setelah perusahaan telekomunikasi di Kanada, sudah sepakat memilih untuk menggunakan perangkat keras 5G perusahaan lain. Tiongkok secara resmi menyatakan penentangan terhadap keputusan ini.
“Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan sah perusahaan Tiongkok” kata juru bicara kementerian luar negeri, Wang Wenbin, kepada wartawan di Beijing, Jumat (18/5). Seorang juru bicara kedutaan Tiongkok di Kanada mengatakan dugaan masalah keamanan adalah “dalih untuk manipulasi politik”, ia juga menuduh Kanada bekerja sama dengan AS untuk menekan perusahaan-perusahaan Tiongkok di Amerika Utara.
Alykhan Velshi, wakil presiden urusan perusahaan untuk Huawei di Kanada, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Canadian Broadcasting Corp, bahwa perusahaan mereka masih menunggu untuk mendengar “ancaman keamanan nasional macam apa yang menurut mereka ditimbulkan oleh Huawei”.Velshi mengatakan bahwa Huawei masih memiliki 1.500 karyawan di Kanada, sebagian besar dalam penelitian dan pengembangan.
ZTE Memilih Bungkam
Pada tahun 2020 lalu, Bell Canada dan saingannya Telus Corp, dua penyedia jaringan nirkabel terbesar, bekerja sama dengan Ericsson Swedia dan Nokia dari Finlandia untuk membangun jaringan komunikasi generasi kelima, atau yang sering disebut sebagai 5G. Aliansi perusahaan asal Skandinavia dan Kanada ini “membuang” Huawei untuk proyek tersebut, meskipun mereka menggunakan peralatan 4G Huawei dalam pengemabangan awalnya.
Selain larangan tersebut, Menteri Keamanan Publik, Marco Mendicino mengatakan Kanada akan merancang undang-undang baru untuk melindungi infrastruktur keuangan, telekomunikasi, energi, dan transportasi penting dari ancaman dunia maya. Ini merupakan proyek jangka panjang Kanada yang disusun bersama aliansi Five Eyes. (*)