Komparatif.ID, Banda Aceh— Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, Yudi Triadi, mengatakan Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 bukan sekadar pameran atau kontes otomotif. Festival ini, menurutnya, adalah ruang kreativitas, inovasi, dan kolaborasi yang memberikan kesempatan bagi berbagai pihak untuk berkembang.
Kehadiran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari sektor kuliner hingga produk kreatif dinilai sebagai salah satu penggerak penting perekonomian daerah.
Hal itu ia sampaikan saat membuka Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 halaman Kantor Kejaksaan Tinggi Aceh, Banda Aceh, Sabtu malam (20/9/2025).
“Festival ini kami harapkan mampu memberikan peluang promosi, perluasan pasar, dan jejaring bisnis yang bermanfaat. Semangat ini sejalan dengan tema Rakernas Kejaksaan RI Tahun 2025, yaitu Asta Cita sebagai Penguatan Transformasi Kejaksaan yang Berkeadilan, Humanis, Akuntabel, dan Modern,” ujar Kajati Aceh.
Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 menampilkan berbagai kategori lomba otomotif dengan standar penilaian profesional. Untuk kategori mobil terdapat 105 kelas dan empat juara spesial, sedangkan kategori motor mencakup 10 kelas, 25 penghargaan best perform, serta dua juara spesial.
Yudi mengatakan dewan juri yang terlibat merupakan praktisi berpengalaman di dunia otomotif sehingga objektivitas dan kualitas kompetisi tetap terjaga.
Kajati Aceh juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi, mulai dari pemerintah daerah, sponsor, komunitas otomotif, pelaku UMKM, hingga masyarakat Aceh yang hadir dengan antusias.
Menurutnya, festival ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas kesempatan kerja, serta mengangkat citra Aceh sebagai provinsi kreatif, modern, dan taat hukum.
Baca juga: Otomotif, UMKM, hingga Hiburan Lengkap di Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025
“Semoga Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 memberikan manfaat nyata: mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas kesempatan kerja, serta mengangkat citra Aceh sebagai provinsi yang kreatif, modern, dan taat hukum,” tambahnya
Pameran otomotif terbesar itu lalu resmi ditutup pada Minggu malam, (22/9/2025).
Ketua Panitia, Rozzy Wanela, mengatakan Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 sukses terselenggara tanpa hambatan berkat dukungan berbagai pihak, terutama tuan rumah Kejati Aceh dan Ikaran Motor Indonesia (IMI) Aceh.
Rozzy mengatakan Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 memiliki makna khusus karena digelar di lingkungan Kantor Kejaksaan Tinggi Aceh. Hal tersebut melambangkan peran institusi hukum yang tidak hanya terbatas pada penegakan aturan, melainkan juga sebagai mitra masyarakat dalam membangun kreativitas, sportivitas, dan kegiatan positif bagi generasi muda.
Rozzy menambahkan tujuan utama penyelenggaraan festival ini adalah memberi ruang bagi para pecinta otomotif Aceh untuk menyalurkan minat dan kreativitas, baik pada kendaraan roda dua maupun roda empat.
Festival ini merupakan hasil kolaborasi perdana Kejaksaan Tinggi Aceh dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Aceh bersama Klub Rencong Auto Custom yang sudah terdaftar resmi di IMI.
Sebagai festival otomotif terbesar di Aceh, Adhyaksa Aceh Auto Fest menghadirkan kontes modifikasi mobil dan motor, pameran otomotif berbagai merek, hingga edukasi mengenai keselamatan berkendara.
Selain menjadi arena kompetisi, festival ini juga berfungsi sebagai ajang promosi bagi pelaku UMKM, tempat hiburan masyarakat, sekaligus media silaturahmi antara komunitas otomotif, dunia usaha, pemerintah, dan warga.
Rozzy menjelaskan acara ini mendapat dukungan penuh dari Kejaksaan Tinggi Aceh sebagai inisiator, IMI Aceh sebagai mitra teknis, serta sponsor dari sektor otomotif, perbankan, dan telekomunikasi.
Kehadiran komunitas otomotif dari berbagai daerah serta partisipasi UMKM turut membuat suasana festival semakin meriah dan semarak.
“Ini bukan sekadar festival, tetapi wadah kebersamaan yang memberi manfaat bagi banyak pihak,” kata Rozzy.
Ia menyebut dukungan yang diberikan berbagai pihak menjadi bukti bahwa kegiatan positif berbasis kreativitas dan ekonomi dapat berkembang dengan baik ketika ada kolaborasi.
