ISNU Aceh Singgung Kenaikan Biaya Logistik Hambat Penyaluran Bantuan

ISNU Aceh Singgung Kenaikan Biaya Logistik Hambat Penyaluran Bantuan Pejabat Pemerintah Sudah Cukup “Meen Leuhob”
Wakil Ketua ISNU Aceh, Muazzinah. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Aceh menyebut meningkatnya biaya distribusi logistik menghambat penyaluran bantuan ke sejumlah wilayah terdampak banjir di Bireuen.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua ISNU Aceh, Muazzinah, saat rapat koordinasi penanganan banjir bandang yang digelar Pemerintah Aceh di Kantor Gubernur Aceh, Selasa malam (9/12/2025).

Muazzinah yang turun langsung ke Bireuen mengatakan para relawan menemukan lonjakan biaya angkut sejak beberapa akses utama terputus. Kondisi ini terjadi terutama pada jalur menuju Peusangan Selatan dan Peusangan Siblah Krueng.

Ia menyebut untuk menyeberangkan bantuan di kawasan Jembatan Teupin Reudeup–Awe Geutah saja, relawan harus mengeluarkan biaya hingga Rp200.000 untuk porter. Selain itu, terdapat tambahan biaya sekitar Rp300.000 untuk melansir logistik menggunakan mobil pick-up ke posko.

Muazzinah menjelaskan kendaraan dari luar hanya bisa berhenti sebelum jembatan karena kerusakan jalan. Tarif angkut harian pun melonjak hingga Rp400.000, jauh di atas kondisi normal.

Situasi ini, menurutnya, membuat pendistribusian bantuan ke titik paling terdampak berlangsung lebih lambat, terutama di Pante Baro Kumbang, Blang Dalam, Suwak, dan Krueng Beukah.

Baca juga: Soal Pemulihan Listrik Aceh, Prabowo Ditipu Menterinya

Keterlambatan tersebut dikhawatirkan memperburuk akses warga terhadap kebutuhan mendesak seperti obat-obatan, pembalut wanita, air bersih, serta popok bayi dan lansia.

Ia menegaskan pembebanan biaya distribusi kepada relawan berpotensi membuat desa terpencil semakin terisolasi, sebab bantuan dapat menumpuk di posko utama sementara warga di hilir bencana harus menunggu lebih lama.

ISNU Aceh mendorong Pemerintah Aceh menyiapkan armada taktis dan mempercepat pembukaan jalur alternatif untuk memperlancar distribusi bantuan.

Muazzinah mengatakan pemulihan akses harus segera dilakukan agar bantuan dapat menjangkau seluruh wilayah terdampak. Ia menambahkan ISNU Aceh siap berkolaborasi dalam upaya penanganan di lapangan.

Menanggapi berbagai laporan yang masuk, Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murtahamuddin, meminta para penyedia jasa penyeberangan dan angkutan darat, laut dan udara tujuan Aceh tidak memberlakukan harga yang tidak wajar dan memberatkan masyarakat.

“Kita sedang dirundung bencana, mohon harga yang ditetapkan di atas batas kewajaran, tidak memberatkan dan tidak sesuai karena ini juga akan menjadi penilaian negatif terhadap penanganan bencana Aceh,” kata Murthalamuddin di Banda Aceh, Rabu (10/12/2025).

Ia menjelaskan adanya penyeberangan masyarakat melalui sungai dengan boat nelayan karena jembatan terputus karena banjir sangat membantu masyarakat, namun harga yang dibebankan tetap harus wajar.

Ia juga meminta para penyedia jasa udara, darat dan laut untuk tetap mengacu pada harga batas kewajaran sehingga orang yang datang membantu Aceh tidak terbeban lagi dengan biaya transportasi yang mahal.

“Hari ini semua pihak membantu Aceh yang luluh lantak akibat banjir dan tanah longsor, mari kita sama-sama mendukung termasuk memberikan harga dengan sewajarnya,” kata Murthalamuddin.

Artikel SebelumnyaPasar Cureh Bireuen Kembali Dipadati Warga Pascabanjir
Artikel SelanjutnyaIKAPALA Aceh Kecam Penggunaan Gajah Untuk Bersihkan Sisa Banjir di Pidie Jaya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here