Investasi India di Sabang Terancam Batal

investasi India di Sabang
Pelabuhan CT-3 Sabang. Foto: Dialeksis.

Komparatif.ID, Jakarta—Rencana investasi India di Sabang terancam batal. Sebelumnya BPKS- RITES berkomitmen akan melakukan kerja sama pengembangan Pelabuhan CT-3 Sabang.

Komitmen kerja sama tersebut disepakati pada 6 Juli 2023, setelah digelarnya focus group discussion (FGD) penelaahan hasil studi JFS Pengembangan CT-3 Sabang. Rilis hasil kajian ini dipimpin oleh Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri RI Jatmiko Prasetyo.

Dalam kesempatan tersebut RITES mempresentasikan project background and existing facilities, required facilities, data collection, proposal Sabang Port development plan, project cost estimate and viability analysis, project implementation schedule, and holistic development of Weh Island and Pulo Aceh.

Dalam kesempatan tersebut Jatmiko menyampaikan bahwa diperlukan beberapa koordinasi lanjutan untuk memperkaya hasil studi yang telah dikerjakan. Hasil rapat juga akan menjadi materi laporan kepada Menteri Luar Negeri RI yang diagendakan dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri India.

Baca: Menkopolkam Sebut Sabang Simbol Keutuhan NKRI

BPKS dan RITES akan menyempurnakan hasil studi ini berdasarkan masukan dari semua pihak. Diharapkan hasil studi ini dapat segera ditindaklanjuti agar mempercepat peningkatan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Sabang.

Rapat tersebut juga dihadiri oleh Direktur Regional I Kementerian PPN/Bappenas, Asdep Infrastruktur Dasar, Perkotaan dan SDA Kemenko Marves, Asdep Infrastruktur Konektifitas Kemenko Marves, Asdep Penguatan Daya Saing Kawasan Kemenko Perekonomian. Secara virtual ikut hadir Duta Besar India untuk Indonesia, Kementerian Perhubungan RI dan perwakilan Pemerintah Aceh.

Namun, tiba-tiba Kerjasama tersebut terancam batal. Dalam rapat lanjutan, Direktur Regional Wilayah I Kementerian PPN/Bappenas berencana mengalihkan rencana ke Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara.

Pihak BPKS bingung dengan rencana tersebut. Selain pihak India sudah sangat antusias terhadap Sabang, Pelabuhan Kuala Tanjung juga bukan sebuah kawasan yang telah hidup.

Dari data yang diperoleh Komparatif.ID, Pelabuhan Kuala Tanjung juga belum bergeliat secara nyata. Bahkan baru-baru ini, tepatnya pada Selasa (11/4/2023) pihak Ombusdman RI Perwakilan Sumut yang melakukan inspeksi ke sana, menemukan Kuala Tanjung sepi.

Baca: Tanoh Gayo Nan Indah, Sabang yang Aduhai

“Padahal, pelabuhan tersebut dibangun dengan biaya yang sangat besar. Tapi faktanya, layanan di pelabuhan itu sepi. Sepertinya, sia-sia besarnya investasi yang kerahkan untuk pembangunan pelabuhan itu,” kata Kepala Ombusdman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar, seperti dlansir di laman ombudsman.go.id

Anggota DPR RI Rafly Kande, yang mendapatkan kabar bahwa pihak Bappenas punya rencana mengalihkan ke Kuala Tanjung, naik pitam. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengatakan bahwa Bappenas dapat diduga punya itikad kurang terpuji.

“Bila alasan pemindahan investasi India di Pelabuhan Sabang karena belum memenuhi kriteria, mengapa hasil studi menunjukkan bila CT-3 Sabang sudah siap. Bila Kuala Tanjung disebut lebih bagus, mengapa sampai sekarang masih sepi,” sebutnya.

Rafly melanjutkan, rencana investasi India di Sabang jangan sampai berhenti dan dialihkan ke tempat lain. Kerjasama Indonesia-India dalam Aceh Andaman- Nicobar yang telah dilakukan MoU antara Badan Pengusahaan Kawasan Sabang dan India sejak awal 2022 lalu jangan sampai batal.

Hal itu diserukan Rafly dalam rapat Rapat Paripurna DPR RI ke-30 Masa Persidangan ke V Tahun Sidang 2022-2023 di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Dalam kesempatan itu Rafly mengatakan rencana investasi India di Sabang merupakan sebuah langkah maju untuk Aceh. Bila kemudian Direktur Wilayah I Kementerian PPN/Bappenas bermaksud memindahkannya ke tempat lain, ini sungguh menyedihkan. Artinya pihak Pemerintah Pusat sendiri yang tidak memiliki itikad baik.

“Ini pertanda sekaligus bukti bila Pemerintah Pusat tidak benar-benar serius membangun kemandirian Aceh. Padahal kemandirian Aceh itu adalah harkat dan martabat Pemerintah Pusat itu sendiri.

Menurut politisi PKS ini, bila kasih sayang tidak menjadi landasan berbangsa, maka jangan diharapkan akan ada doa-doa ketulusan dari rakyat untuk bangsa yang besar ini.

Rafly berharap kepada Ketua DPR RI Hj. Puan Maharani memberikan perhatian kepada rencana investasi India di Sabang. Jangan sampai batal.

“Aceh selalu ada untuk Indonesia. Aceh penjaga kewibaan Indonesia. Komitmen kami jelas tentang keindonesiaan. Rakyat Aceh lahir dan batin sangat menyayangi Indonesia. Jangan lukai lagi kami dengan itikad tidak baik, seolah-olah membangun, tapi tak benar-benar diwujudkan. Investasi India di Sabang harus jadi, jangan sampai batal karena keinginan-keinginan yang tidak terpuji,” imbuhnya.

Artikel SebelumnyaProfil Mahyuzar Reuby, Pj Bupati Aceh Utara
Artikel SelanjutnyaMengenal Diabetes Melitus, Penyebab dan Risiko
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here