Komparatif.ID, Banda Aceh— Tepat hari ini 13 tahun lalu (3 Juni 2010), Deklarator Aceh Merdeka (AM) dan Wali Nanggroe Aceh ke-8 Hasan Muhammad di Tiro mangkat di Banda Aceh.
Untuk memastikan keselamatan dan keberlangsungan perjuangan, pada 1979 sang Wali hijrah ke Singapura, lalu bermukim di Swedia. Setelah serangkaian perundingan panjang, pada 15 Agustus 2005 GAM dan Pemerintah Indonesia berdamai di Helsinki, Finlandia. Perjuangan yang dirintis Hasan Tiro memberikan Aceh otonomi khusus.
Baca juga: Sebut Eks Kombatan Tak Paham Politik, Pernyataan Masrul Aidi Tendensius
Setelah 30 tahun mengasingkan diri, Hasan Tiro akhirnya kembali ke Aceh. Kepulangan sang Wali disambut puluhan ribu massa mulai dari Bandara Sultan Iskandar Muda hingga ke pusat kota Banda Aceh. Namun karena masalah kesehatan, ia kembali ke Swedia dua pekan kemudian.
Setahun kemudian Hasan Tiro kembali ke Aceh. Lalu sehari setelah ia mendapatkan gelar status warga negara kehormatan dari Pemerintah Indonesia. Sang Deklarator dan Wali Nanggroe Aceh ke-8 Hasan Muhammad di Tiro wafat di RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh.
