IKA Umuslim Minta LLDikti XIII Turun Tangan

Menyikapi Pemecatan Dosen Karena Beda Pilihan Politik

Wakil Ketua IKA Umuslim
Wakil Ketua IKA Umuslim Khairoel Amri, Jumat (4/9/2024) minta LLDikti Wilayah XIII-Aceh, turun tangan menyelesaikan pemecatan dosen di Umuslim karena berbeda pilihan politik dengan Ketua Pembina Yayasan Almuslim Peusangan. Foto: Dok. KA.

Komparatif.ID, Bireuen—Ikatan Keluarga Alumni Universitas Almuslim (IKA Umuslim) meminta LLDikti Wilayah XIII-Aceh, turun tangan kasus pemecatan salah seorang dosen di Umuslim. Pemecatan itu ditenggarai karena berbeda pilihan politik dengan Ketua Pembina Yayasan Almuslim Peusangan Rusyidi Mukhtar alias Ceulangiek.

Wakil Ketua IKA Umuslim, Khairoel Amri, kepada Komparatif.ID, Jumat (4/9/2024) mengatakan pihaknya merasa kecewa dengan pola pengelolaan manajemen di Universitas Almuslim. Pemecatan Muhammad Furqan sebagai dosen terlalu kekanak-kanakan.

Dosen tersebut dipecat tanpa proses yang jelas. Tiba-tiba diberhentikan dengan cara yang sangat otoriter; penuh kesewenang-wenangan dari Ketua Pembina Yayasan Almuslim Peusangan.

Baca: Dosen Umuslim Dipecat Karena Mengaku Sebagai Dosen

Peristiwa itu bukan saja merusak marwah perguruan tinggi, juga mencemarkan sejarah panjang Jamiah Almuslim, yang didirikan oleh para cendekia Islam dan Ampon Chiek Peusangan, sebagai lembaga pendidikan yang berupaya membebaskan masyarakat Peusangan dari butu huruf, buta agama, dan buta politik.

“Sebagai sebuah universitas, seyogyanya para insan akademis di Umuslim menjunjung tinggi etika, moral, dan integritas. Tidak ugal-ugalan memecat dosen hanya karena persoalan perbedaan keberpihakan politik pada Pilkada 2024. Universitas di Indonesia merupakan rumah percontohan demokrasi. Tapi yang terjadi di Umuslim, justru sebaliknya, kampus telah menjadi tempat memberangus demokrasi,” sebut Khairoel Amri, yang juga alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Umuslim.

Wakil Ketua IKA Umuslim tersebut juga sangat kecewa dengan alasan yang dibuat-buat oleh Dekan FISIP Umuslim, Jamaluddin. Kepada media, Jamaluddin mengatakan Muhammad Furqan diberhentikan karena mengaku sebagai dosen. Padahal, menurut Jamaluddin, Furqan belum layak disebut dosen karena baru mengajar dua semester.

Baca: Gara-gara Beda Politik, Dosen FISIP Umuslim Dipecat

Demikian juga, ketika pembelaan terhadap keputusan “brutal” itu dilakukan oleh Dr. Danil. Dosen Prodi Biologi itu bukan pejabat yang berwenang memberikan keterangan kepada pers. Tapi dia justru “pasang badan” dan mengaku sebagai pihak yang protes terhadap pengakuan diri Furqan sebagai dosen. Danil menyebutkan Furqan belum layak disebut dosen karena belum mengabdi selama bertahun-tahun di Umuslim.

“Apa yang terjadi merupakan bukti ada masalah serius di tubuh Universitas Almuslim.Ada ketidakberesan yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Ada praktik tak elok sedang dilakukan oleh beberapa akademisi di kampus itu,” ujar Wakil Ketua IKA Umuslim tersebut.

Khairoel memahami bahwa Universitas Almuslim merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah Yayasan Almuslim Peusangan. Tapi Yayasan tersebut bukan milik pribadi. Yayasan Almuslim Peusangan (YAP) merupakan lembaga sosial milik masyarakat Peusangan, yang mandatnya ada pada keuchik, teungku imum, dan tokoh di Peusangan.

“Saya kira para pemegang mandat tersebut juga tidak ingin praktik culas seperti ini terjadi di Almuslim. Mereka saya kira juga merasa malu atas perbuatan beberapa oknum yang bertindak otoriter karena merasa berada di atas angin,” sebutnya.

Untuk itu, Wakil Ketua IKA Umuslim tersebut meminta LLDikti Wilayah XIII-Aceh, turun tangan menyelesaikan masalah ini. “Kami mendesak LLDikti Wilayah XIII untuk mengusut tuntas dan menegakkan keadilan bagi dosen yang telah diberhentikan. Hal ini penting agar integritas kampus sebagai lembaga pendidikan tidak tercoreng,” tambahnya.

Khairoel Amri menegaskan bahwa tindakan yang tidak sesuai prosedur ini harus dihentikan, dan pihak-pihak yang terlibat harus bertanggung jawab atas keputusan yang telah diambil.

Artikel SebelumnyaAkira Nakai, Kustominasi Porsche Kaliber Dunia
Artikel SelanjutnyaNasDem Tunjuk Yah Fud Sebagai Wakil Ketua DPRA, Nurchalis Ketua Fraksi
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

1 COMMENT

  1. Ini orang-orang PA pada nggak belajar apa? nggak ada gitu tim strategis pemenangannya? kok makin banyak orang-orang di lingkarannnya yang bikin image calon gubernur mereka makin hancur aja. klo kayak gini terus cara main mereka, fix udah cagub lawan mereka yang menang.

    “Tapi Yayasan tersebut bukan milik pribadi. Yayasan Almuslim Peusangan (YAP) merupakan lembaga sosial milik masyarakat Peusangan, yang mandatnya ada pada keuchik, teungku imum, dan tokoh di Peusangan”.

    Fix SDM, klo “tokoh” yang dipilih bukan orang akademis (nggak jelas kompetensi secara akademis) melainkan yang penting “tokoh” dan terkenal, banyak duit, ya siap-siap aja. nggak mengherankan juga itu kampus UNIKI bisa cepat larinya (banyak mahasiswanya) padahal baru.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here