Komparatif.ID, Jakarta—Fauziah, ibu kandung Imam Masykur, pada Selasa (5/9/2023) akan menemui Hotman Pasris Hutapea di Kopi Jhnonny Kelapa Gading, Jalan Kelapa Kopyor Nomor 1, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara.
Ibu kandung Imam Masykur, Fauziah, akan bertandang ke tempat Hotman Paris Hutapea menyeruput kopi sembari bertemu banyak klien akar rumput, pada pukul 07.30 WIB.
Hotman Paris menyebutkan ibu kandung Imam Masykur, Fauziah, akan bertemu dengannya dengan maksud hendak meminta bantuan hukum kepada tim Hotman 911 dan mengharapkan agar tersangka dihukum seberat-beratnya.
Baca: Keadilan untuk Imam Masykur
Ada yang menarik dalam komentar pada postingan tersebut. Sebuah akun bernama @gadismanissemar berkomentar perihal isul Imam Masykur menjual obat terlarang. “Ada yang bilang si Imam Masykur ini entah difitnah atau nyata bahwa menjual obat terlarang??? Masih teka-teki..”
Akun @aminsusanto menjawab dengan lantang. “Seandainya jualan obat terlarang tidak juga dibunuh sendiri sama TNI, kan ada yang lebih berhak memproses secara hukum.”
Akun @_zufarirafid menimpali komentar @gadismanjasemar. “Hubungannya jual obat terlarang apa sama dengan oknum TNI? Harusnya dibawa ke polisi, bukan disekap sendiri sampai minta uang tebusan.”
Dalam komentar juga ada yang menyampaikan harapan, demi terwujudnya keadilan bagi masyarakat, supaya proses pengadilan terhadap pelaku dilakukan di peradilan sipil. Harapan tersebut ditimpali oleh warganet lainnya. Proses peradilannya tetap di peradilan militer karena petinggi militer tidak mau menanggung malu dan tidak mau kehilangan harga diri.
Rencana Fauziah hendak meminta pendampingan hukum kepada Hotman Paris Hutapea, mendapatkan sambutan dari warganet. Mereka memberikan apresiasi kepada Hotman yang telah memberikan ruang kepada ibu Imam Masykur untuk dapat memperjuangkan keadilan.
Imam Masykur tewas setelah diculik pada Selasa (12/9/2023) sore, di toko kosmetiknya di Ciputat. Dia diculik oleh tiga TNI-AD, salah satunya anggota Paspampres berinisial Praka R Manik. Imam kemudian diketahui menghilang, dan beru ditemukan beberapa hari kemudian di sungai di Karawang. Ia ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.