Komparatif.ID, Banda Aceh—4 pulau di Singkil, kini beralih kepemilikan kepada Sumatra Utara. Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Kecil, kini digabungkan oleh Pemerintah Pusat ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Tapanuli Tengah.
Melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 300.2.2 – 2138 Tahun 2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode serta Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau tanggal 25 April 2025, 4 pulau itu –mau tak mau—harus pamit dari ibu kandungnya; Aceh Singkil.
Baca: Mengapa Pulau Mangkir Besar dkk Pindah ke Sumut?
Kabar ini tidak mengejutkan. Karena jauh hari sebelumnya Pemerintah Pusat telah menerbitkan keputusan yang sama. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 100.1.1-6117 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau. Kepmendagri tersebut ditandatangani oleh Mendagri Tito Karnavian, 9 November 2022., telah memasukkan 4 pulau eksotis itu ke dalam wilayah Tapanuli Tengah.
Jauh hari sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian juga menerbitkan Kepmendagri Nomor: 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau. Kepmen yang diteken 14 Februari 2022 tersebut menetapkan status wilayah administrasi Pulau Mangkir Ketek/Mangkir Kecil, Pulau Mangkir Gadang/Mangkir Besar, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang sebagai bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara (Sumut).
Sejumlah warganet mengatakan, pergilanya 4 pulau tersebut, telah digantikan dengan penambahan empat batalyon di Aceh.
Empat batalyon yang disebut Yon Territorial Pembangunan (YTP) akan dibangun di Aceh Tengah, Pidie, Nagan Raya, dan Aceh Singkil.
“Hilang empat, diberi empat, imbang,” sebut Mawardi, warga Aceh yang menanggapi dinamika politik dengan penuh canda, Senin (26/5/2025).
