Meugang Hari Pertama: Harga Daging Sapi di Pidie Turun Jadi Rp160 Ribu

Meugang Hari Pertama: Harga Daging Sapi di Pidie Turun Jadi Rp160 Ribu Pedagang daging di pasar Peukan Pidie, harga daging sapi dan kerbau turun jadi Rp160.000 per kilogram. Foto: Komparatif.ID/Harmadi.
Pedagang daging di pasar Peukan Pidie, harga daging sapi dan kerbau turun jadi Rp160.000 per kilogram. Foto: Komparatif.ID/Harmadi.

Komparatif.ID, Sigli— Harga daging sapi dan kerbau mengalami penurunan yang cukup signifikan pada meugang pertama Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah di Kabupaten Pidie, Sabtu (15/6/2024)

Harga daging sapi dan kerbau yang sebelumnya mencapai Rp190 ribu per kilogram pada pagi, turun menjadi Rp 160ribu per kilogram menjelang sore. Pantauan Komparatif.ID di Pasar Grong Grong, Pasar Peukan Pidie, dan Pasar Pante Teungoh Kota Sigli menunjukkan jumlah pengunjung yang membeli daging berkurang.

Di Pasar Grong Grong pada pukul 10.00 WIB, harga daging masih berkisar antara Rp 190 ribu hingga Rp180 ribu per kilogram. Di Pasar Peukan Pidie, harga daging turun menjadi Rp180 ribu hingga Rp170 ribu per kilogram.

Selain daging sapi dan kerbau, harga ayam kampung dijual Rp110 ribu per ekor, ayam potong Rp 55 ribu per ekor, dan bebek Rp60 ribu hingga Rp65 ribu per ekor.

Pada pukul 14.30 WIB, harga daging sapi dan kerbau kembali turun menjadi Rp 160 ribu per kilogram. Tulang rusuk dijual dengan harga Rp110 ribu per kilogram, sedangkan tulang cincang dijual Rp90 ribu per kilogram.

Namun, meskipun harga sudah turun, jumlah pengunjung yang membeli daging di pasar-pasar tersebut tetap tidak ramai. Tidak hanya itu, sebagian besar lapak masih terlihat kosong dan diprediksi akan ramai pada puncak meugang besok.

Seorang pedagang daging di Pasar Grong Grong Maskur mengungkapkan bahwa para pedagang harus berhati-hati dalam menentukan jumlah sapi yang akan dipotong. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat.

“Kita harus berhati-hati memotong jumlah sapi dan harus melihat kondisi dan daya beli masyarakat untuk memotong sapi diatas dua ekor,” ungkap Maskur.

Baca juga: Kapolda Aceh Bagikan Daging Meugang Untuk PHL Mapolda

Ia mengatakan pedagang harus memotong sapi dengan jumlah tidak lebih dari dua ekor, untuk menghindari kerugian seperti yang terjadi pada Meugang Idulfitri lalu. Saat itu banyak pedagang mengalami kerugian dan terpaksa harus menjual daging dengan harga murah, yaitu Rp90 ribu per kilogram agar daging tidak tersisa.

“Pada meugang Idulfitri lalu, banyak pedagang daging mengalami kerugian dan terpaksa menjual daging dengan harga murah yaitu Rp90 ribu per kilogram, supaya daging tidak tinggal,” sebutnya.

Hal yang sama juga diutarakan pedagang di Pasar Peukan Pidie, Zulkarnaen. Ia mengatakan pada meugang hari pertama ini ia hanya memotong satu ekor sapi lokal utuh yang beratnya sekitar 70 kilogram dengan harga Rp16 juta per ekor.

Ia menjelaskan lebih memilih sapi lokal karena lebih murah dibandingkan harga sapi Australia dengan berat 160 kilogram yang mencapai Rp30 juta per ekor. Sedangkan kerbau utuh dengan berat 100 kilogram dihargai Rp22 juta per ekor.

“Sapi Australia sapi utuh 160 kilogram harga R30 juta satu ekor, namun untuk kerbau utuh (bobot) 100 kilogram dihargai Rp22 juta satu ekor,” tutur Zulkarnaen.

Zulkarnaen menambahkan harga daging pada meugang Lebaran Iduladha cenderung menurun karena permintaan daging dari masyarakat berkurang. Hal ini disebabkan banyak warga yang mendapatkan daging kurban dari gampong masing-masing.

Sementara itu, salah seorang pembeli Rahmawati mengatakan lebih memilih membeli daging pada meugang pertama karena harga daging sapi lebih murah dibandingkan dengan hari meugang kedua.

“Saya sering membeli daging pada meugang pertama dan lebih cepat karena harga sangat murah jika dibandingkan dengan hari meugang kedua,” ungkap Rahmawati.

Artikel SebelumnyaBaitul Asyi, Antara Habib Bugak & Habib bin Buja’
Artikel SelanjutnyaTerkait Kematian Sulaimansyah, 3 Prajurit Raider Khusus 111/Karma Bhakti Ditahan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here