Ini Dia Guru Agama di Bireuen yang Bersertifikat Ahli Pertanian

guru agama melon petani
Iskandar menunjukkan melon yang dia tanam berbekal ketekunan dan ilmu pengetahuan. Foto: Dok. Pribadi.

Komparatif.ID, Bireuen—Meski berstatus guru agama, Iskandar merupakan salah seorang petani di Bireuen yang memiliki sertifikat ahli bidang pertanian. Iskandar merupakan lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almuslim, Paya Lipah.

Pada Rembuk Nusantara Petani Millenial, yang digelar di Gampong Tanjong Raya, Kecamatan Gandapura, oleh Pemuda HKTI Bireuen, Sabtu (25/52/2024) Iskandar atau yang sering disapa Aby Kandar, didapuk sebagai salah seorang pemateri.

Guru agama di Sekolah Dasar Negeri 2 Jeumpa tersebut mengatakan Angkatan muda di Bireuen jangan malu menjadi petani.

Petani dan pertanian memegang peranan penting dalam tatanan perekonomian bangsa. Berada di garis paling depan dalam menyediakan kebutuhan pokok bagi umat manusia.

Guru agama yang pernah mondok di Dayah Darussaadah itu mengimbau pemuda di Bireuen tidak malu menjadi petani.

Baca: Subsidi Silang untuk Petani Ala Sarjana Teknik Alumnus Umuslim

“Jangan anggap petani merupakan nasib. Ubah mindset tersebut. Petani harus jadi pilihan,” katanya.

Menurut Iskandar yang merupakan alumnus MIN Cot Tring, dan MTsN Bireuen, dan Madrasah Aliyah Darussaadah, supaya menjadi petani yang maju, harus bersedia belajar dengan tekun.

guru agama melon
Iskandar bersantai di kebun melonnya di Bireuen. Foto: Dok. Pribadi.

Meningkatkan kemampuan dalam pertanian, akan memberikan hasil positif, baik dalam menanam dan merawat tanaman, menguasai alat pertanian, dan memiliki visi menjadi pengusaha pertanian,” katanya.

Pada kesempatan lainnya, kepada Komparatif.ID, Iskandar bercerita dia tidak terjun ke dunia pertanian, hanya sekadar bermodal nekat, meneruskan pekerjaan turun-temurun yang diwariskan oleh nenek moyangnya sebagai bangsa agraris di tepi Selat Malaka.

Dia berkhidmat di dunia pertanian, dengan terjun langsung ke lumpur, sekaligus belajar dengan tekun tentang teori pertanian.

Guru agama yang telah menikah dan memiliki dua cahaya mata, mulai terjun ke dunia pertanian pada tahun 2013. Ia menyewa lahan dengan luas 8000m².

Lahan tersebut dibagi oleh guru agama itu dengan ukuran yang tidak sama rata. 6000m² ia tanami padi, dan 2000m² ia tanam hortikultura. Iskandar pernah menanam jagung, mentimun, kol, semangka, tomat, cabai, hingga bawang merah biji.

Baca: Saiful Amri, Anak Transmigran yang Jadi Guru Negara

Setelah melakukan riset lapangan, ia akhirnya memilih fokus menanam melon. Berkat ketekunannya, melon yang ditanam dan dirawat oleh Iskandar telah diakui kualitasnya oleh pemerintah.

Melon yang ditanam dan dirawat dengan penuh cinta dan kasih sayang, berbekal pengetahuan yang mumpuni, telah bersertifikat Prima 3. Sertifikat tersebut adalah penilaian yang diberikan terhadap pelaksana usaha tani yang menyatakan produk yang dihasilkan aman di konsumsi.

Berkat ketekunannya mengabdikan diri di dunia pertanian, Iskandar saat ini merupakan salah satu Duta Petani Millenial Aceh, yang di-sk-kan oleh Kementerian Pertanian, dengan jabatan Kabid Hortikultura di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Aceh.

Dengan jabatannya, dia saat ini menjadi salah seorang penyuluh swadaya antar kabupaten.

Iskandar saat ini telah memiliki berbagai sertifikat yang diterbitkan oleh Dirjen Hortikultura, Balai Pertanian Jambi, dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Badan PPSDMP) Provinsi Aceh.

“Dunia pertanian merupakan ladang ekonomi yang menjanjikan. Supaya bertumbuh menjadi petani yang berjiwa wiraswasta, kita harus menjunjung tinggi haba maja, jaroe bak langai mata u pasai. Kita harus memproduksi komoditi yang dibutuhkan pasar,” kata Iskandar, guru agama yang juga petani melon bersetifikat.

Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Sembari bertani dan menjadi penyuluh pertanian swadaya, pria berkulit gelap tersebut pada tahun 2022, dinyatakan lulus sebagai guru negara dengan predikat Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja di Kabupaten Bireuen.

Artikel SebelumnyaCaleg Terpilih DPRK Aceh Tamiang DPO 70 Kg Sabu Ditangkap
Artikel SelanjutnyaDosen Unimal Ajarkan Tipe Kepribadian Kepada Pekerja Migran di Malaysia
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here