Gunung Ruang Erupsi, 7 Bandara di Sulawesi Ditutup

Erupsi Gunung Ruang pada Rabu (1/5/2024) pukul 17:43 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 1325 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Foto: Doc. PVMBG.
Erupsi Gunung Ruang pada Rabu (1/5/2024) pukul 17:43 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 1325 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Foto: Doc. PVMBG.

Komparatif.ID, Manado— AirNav Indonesia mengeluarkan NOTAM (Notice to Airmen) mengumumkan penutupan sementara terhadap tujuh bandara di sekitar wilayah Sulawesi menyusul erupsi Gunung Ruang yang terjadi pada Selasa (30/4/2024) pukul 01.30 WITA.

Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat tinggi letusan teramati sekitar +/- 2000 m dan abu vulkanik menyebar ke arah utara.

Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Hermana Soegijantoro, dalam keterangan yang dikutip oleh InfoPublik pada Rabu (1/5/2024), menyebutkan tujuh bandara yang terdampak oleh erupsi Gunung Ruang, antara lain:

Bandara Gorontalo (WAMG)
Bandara SIAU/Sitaro (WAMO)
Bandara Bolaang Mongondow (WAMI)
Bandara Tahuna/NAHA (WAMH)
Bandara Pohuwato (WAFZ)
Perpanjangan penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado (WAMM)
Bandara Pogogul (WAFY)

Baca juga: 11 Pendaki Meninggal Akibat Erupsi Gunung Marapi

Penutupan bandara-bandara ini mulai berlaku sejak 30 April dan diperkirakan akan berlangsung hingga 1 Mei 2024. Lebih lanjut, Hermana menjelaskan terdapat total 50 penerbangan yang terdampak, terdiri dari 25 keberangkatan dan 25 kedatangan, dengan jumlah penumpang sekitar 3.842 orang.

AirNav Indonesia berkomitmen untuk terus memonitor situasi dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memberikan informasi terupdate mengenai dampak erupsi Gunung Ruang demi keselamatan dan keamanan penerbangan.

Erupsi Gunung Ruang yang terjadi pada hari Selasa juga menyebabkan evakuasi bagi sekitar 12.000 orang yang tinggal di sekitar gunung tersebut. Lava dan abu vulkanik yang termuntahkan mencapai ketinggian lebih dari 5 km dan memaksa otoritas setempat untuk mengeluarkan perintah evakuasi.

Melansir The Guardian, pihak berwenang menggerakkan kapal penyelamat dan kapal perang untuk membantu memindahkan ribuan penduduk dari pulau tetangga Tagulandang ke pulau Siau karena adanya peringatan akan potensi tsunami akibat jatuhnya material vulkanik ke laut.

Seorang warga Tagulandang, Rosalin Salindeho, yang berusia 95 tahun, menyatakan ketakutannya saat Gunung Ruang meletus. Dia menyaksikan hujan batu yang terjadi dua kali, yang bahkan mengenai rumah-rumah di kejauhan.

Peta yang dibagikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Rabu pagi menunjukkan bahwa abu vulkanik telah mencapai Malaysia bagian timur di pulau Kalimantan dan Brunei.

Artikel SebelumnyaKeluarga Korban Tragedi Simpang KKA Tagih Janji Presiden
Artikel SelanjutnyaOmbudsman Larang Sekolah Kutip Uang Perpisahan & Wisuda

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here