Gizi Buruk Hantui Masa Depan Indonesia

gizi buruk
Ilustrasi gizi buruk. Dikutip dari https://jpg-indonesia.net/

Komparatif.ID, JakartaGizi buruk hantui masa depan Indonesia. Berdasarkan data sepanjang 2019-2022, jumlah penduduk Indonesia yang mengalami gizi buruk mencapai 17,7 juta jiwa. meski berada di peringkat kedua warga negara dengan jumlah gizi buruk tertinggi, Thailand hanya menyumbang 6,2 juta jiwa penderita gizi buruk.

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Food And Argriculture Organisation (FAO) alias Badan Pangan Dunia melaporkan dalam The State of Food Security and Nutrition in the World, yang disitat Komparatif.ID, Kamis (25/1/2024) menempatkan Indonesia dengan jumlah penduduk gizi buruk tertinggi di Asia Tenggara.

Di peringkat ketiga bertengger Filipina dengan jumlah penduduk yang mengalaminya 5,7 juta. Selanjutnya Vietnam 5,6 juta penduduk, Myanmar 1,7 juta jiwa, Kamboja 1 juta jiwa, Laos 400 ribu orang, Timor Leste 300 ribu jiwa, Malaysia 2,5 persen dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang mengalami gizi buruk di Singapura tidak ada, dan Brunai Darussalam tidak tersedia datanya.

Baca: Aceh Kaya Tapi Miskin

Menurut hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2019-2022, salah satu masalah gizi yaitu stunting yang pravelensinya masih sangat tinggi, mencapai 21,6 persen pada tahun 2022.

Berdasarkan data Global Food and Security Index tahun 2022, indeks ketahanan pangan Indonesia tahun 2022 berada di level 60,2 di bawah Singapura, Malaysia, dan Vietnam.

Lalu seperti apa pola pembangunan di masa depan? Apakah berdampak pada peningkatan jumlah penduduk yang mengalami gizi buruk? Menurut Food and Argriculture (FAO) masalah kurang gizi di seluruh dunia menunjukkan bahwa kebijakan pembangunan tidak lagi berkontribusi dalam pengurangan kelaparan, kerawanan pangan, dan malnutrisi.

Hasil kajian FAO akan menjadi ancaman serius di masa depan, karena menurut prediksi United Nations (UN) pada tahun 2030 jumlah penduduk dunia akan mengalami lonjakan mencapai 8,6 miliar jiwa, dan akan menjadi 9,8 miliar pada tahun 2050. Setiap tahun terjadi penambahan 83 juta manusia.

Menurut data Badan Pusat Statitik (BPS) berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia tahun 2050 mencapai 328,93 juta orang. Dengan demikian, kebutuhan pangan berkualitas akan semakin tinggi.

Artikel SebelumnyaDSI Banda Aceh Gandeng Da’i Sosialisasikan Qanun KTR
Artikel SelanjutnyaDayah Babul Maghfirah Terbakar, 11 Damkar Dikerahkan
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here