GeRAK Minta Polda dan Polri Usut Tuntas Kasus Kapolres Bireuen

Gerak bireuen kapolres Bireuen murni m nasir
Koordinator GeRAK Bireuen Murni M. Nasir. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Bireuen – Koordinator Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GeRAK) Bireuen Murni M. Nasir, meminta Polda Aceh dan Mabes Polri mengusut tuntas kasus yang menimpa Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko.

Dalam siaran persnya, Selasa (17/2/2025) Murni M. Nasir mengatakan peristiwa yang menimpa Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko, merupakan preseden buruk bagi Polri. Tindak-tanduk perwira polisi dan istrinya itu, merupakan gambaran buruk bagi citra Polri.

Baca: Kapolres Bireuen Dilaporkan Gemar Pungli dan Memeras

Koordinator GeRAK Bireuen memberikan apresiasi kepada para pelapor yang berasal dari internal kepolisian. Apa pun yang melatarbelakangi laporan tersebut, telah membuka tabir mengapa selama ini masyarakat di Bireuen mengeluhkan tindak-tanduk aparat kepolisian di lapangan.

“Dari 38 butir masalah yang diadukan dari internal Polres Bireuen, menguak fakta tentang pungli-pungli yang selama ini dialami masyarakat di Bireuen, dan bisik-bisik para pejabat,” kata Murni.

Aktivis antikorupsi yang pernah menjadi Plt Koordinator Gabungan Solidaritas Anti Korupsi (GaSAK) Bireuen dan Pemimpin Umum Suara Almuslim, mengatakan terungkapnya kasus tersebut ke permukaan, merupakan tamparan keras bagi kepolisian Republik Indonesia.

Murni menilai selama ini fungsi kontrol terhadap kinerja aparat kepolisian di lapangan, tidak benar-benar dilakukan oleh Polri.

Menurut Murni rakyat Bireuen menunggu komitmen dari Polda Aceh dan Mabes Polri mengusut tuntas 38 laporan itu. Jangan ditutup-tutupi, jangan pandang bulu, dan tidak ada pengistimewaan kepada pelaku.

Saat ini, kepercayaan publik terhadap kepolisian di Bireuen telah terjun bebas, berada di titik nadir. Oleh karena itu, komitmen dari Polda dan Mabes Polri mengusut tuntas kasus Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko, akan menjadi sangat penting.

Perempuan yang sangat peduli pada isu transparansi dan antukorupsi itu juga mengajak masyarakat memberikan perhatian lebih kepada daerah. Leluasanya oknum aparat hukum melakukan tindakan pungli, korupsi, dan kolusi, dan tindakan semena-mena lainnya, karena para tokoh, pemuda, pemerintah, tidak peduli lagi kepada masyarakat secara luas.

“Korupsi merupakan musuh bersama. Korupsi merusak segala lini sendi berbangsa dan bernegara. Kita semua harus peduli. Bila bukan kita siapa lagi yang akan menjaga negeri kita dari perbuatan jahat para pengumpul harta dengan cara-cara haram,” imbuhnya.

Artikel SebelumnyaElemen Sipil Kecam Penelantaran 93 Pengungsi Rohingya di Langsa
Artikel SelanjutnyaSatryo Brodjonegoro Jadi Menteri Pertama yang Dicopot Prabowo
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here