Dulu Anies Ajak AHY Jemput Takdir, Kini Ia Berpaling

Anies Baswedan, AHY,
Anies Baswedan. Foto: Jawa Pos/ Miftahul Hayat.

Komparatif.ID, JakartaAnies Baswedan merupakan orang yang mengajak AHY berkolaborasi demi menghadapi Pilpres 2024. Sejak saat dideklarasikan oleh Ketua Umum Partai NasDem pada 3 Oktober 2022, hingga 22 Januari 2023, Anies Baswedan dan Partai NasDem belum mampu membentuk koalisi parpol. Sehingga tidak dapat memenuhi presidential threshold sebesar 20 persen.

Melihat belum adanya peluang bertarung di dalam Pilpres 2024, pada 23 Januari 2023, Anies Baswedan bersilaturahmi ke sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat. Anies ajak AHY menjemput takdir capres dan cawapres 2024. Mereka berdua sepakat mengajak Partai Keadilan Sejahtera.

Dalam kesempatan itu Anies akan membawa NasDem dan AHY akan membawa Partai Demokrat. Tidak lama kemudian, tepatnya pada 14 Februari 2023 Koalisi Perubahan untuk Persatuan dideklarasikan.

Baca: Anies Baswedan Khianati AHY, Setuju Muhaimin Sebagai Wakil

Dalam deklarasi tersebut disepakati enam butir perjanjian. Salah satunya capres diberikan kebebasan menentukan cawapresnya. Adapun kriteria calon wakil presiden telah disepakati bersama secara setara.

Dalam perkembangannya, pada 12 Juni 2023, Anies Baswedan menghubungi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan menyampaikan bahwa ia telah ditelepon berkali-kali oleh ibunya dan guru spritualnya, supaya segera berpasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-AHY. Oleh karena itu dia mengatakan telah memilih AHY sebagai wakilnya menghadapi Pilpres 2024.

Keputusan tersebut kemudian dilaporkan oleh Anies kepada tiap-tiap ketua umum partai koalisi. Yaitu kepada Surya Paloh, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono. Ketiga partai tersebut menerima keputusan tersebut.

Mengapa Anies memilih AHY? Menurut Anies kala itu AHY memiliki beberapa keunggulan. Memenuhi seluruh syarat dan kriteria yang telah ditentukan di dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Selain itu, Agus Harimurti Yudhoyono dinilai pemberani, karena bersedia menempuh risiko memberikan dukungan, yang menyebabkan partainya diupayakan ambil alih oleh Moeldoko dkk. Aksi Moeldoko sangat jelas terbaca ingin membuat kekacauan di dalam Partai Demokrat. Karena dia tidak punya kaitan apa pun dengan Partai Demokrat.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Teuku Risky Harsya (TRH) dalam siaran persnya pada Kamis (31/8/2023) mengatakan, meskipun Demokrat telah menunjukkan komitmen yang sangat kuat, tapi pasangan tersebut tak kunjung dideklarasikan. Gerak laju Koalisi Perubahan kian tidak menentu. Elektabilitas Anies kian terdegradasi. Berkali-kali direncanakan deklarasi, tapi tak kunjung maujud. Tim 8 yang dibentuk, gagal menembus kepatuhan Anies Baswedan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Surya Paloh berkali-kali menunda deklarasi yang membuat banyak pihak tidak nyaman.

AHY Ditelikung

Berkat desakan dari arus bawah yang kian kencang, akhirnya ditemukan kata sepakat bahwa deklarasi capres dan cawapres Koalisi Perubahan dilakukan di awal September 2023. Jadwal tersebut disampaikan sendiri oleh Anies Rasyid Baswedan ketika bertemu dengan Tim 8 dan SBY.

Bahkan Anies sudah menulis surat dengan tangan sendiri yang ditujukan kepada AHY. Isinya meminta AHY menulis pernyataan tentang kesediaannya menjadi cawapres. Tim pun bekerja ekstra. Tapi tiba-tiba sebuah prahara politik terjadi.

Surya Paloh melipir dari komitmen. Pada Selasa (29/8/2023) malam, bertempat di NasDem Tower, Surya Paloh menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres yang akan mendampingi Anies pada Pilpres 2024. Anies diundang malam itu, tapi Demokrat dan PKS tidak diberitahu.

Pada 30 Agustus 2023, Anies mengutus Sudirman Said menemui pimpinan tertinggi PD dan PKS. Anies terlihat aneh, kekakan-kanakan. Dalam urusan segenting itu, dia justru mewakilkannya kepada orang lain.

Partai Demokrat jelas merasa dikhianati. Surya Paloh telah mengkhianati Piagam Koalisi Perubahan yang ditandatangani tiga partai. Anies telah mengkhianati AHY.

Artikel SebelumnyaAnies Baswedan Khianati AHY, Setuju Muhaimin Sebagai Wakil
Artikel SelanjutnyaPKS Tetap Dukung Anies, Komit Tak Keluar dari KPP
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here