Desa Nilam BSI: Inovasi Ekonomi Berbasis Komunitas & Keuangan Syariah

Desa Nilam BSI: Inovasi Ekonomi Berbasis Komunitas & Keuangan Syariah OJK apresiasi BSI Aceh mendukung pengembangan ekonomi desa berbasis komunitas. Foto: HO for Komparatif.ID.
OJK apresiasi BSI Aceh mendukung pengembangan ekonomi desa berbasis komunitas. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Lhoong— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi BSI Aceh atas langkah strategisnya dalam mendukung pengembangan ekonomi berbasis komunitas melalui pembentukan Desa Nilam di Mukim Blang Mee, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar.

Menurut OJK, Desa Nilam di Blang Mee berhasil menjadi pionir dalam pengembangan ekonomi lokal, terutama di sektor pertanian nilam, komoditas unggulan yang menjadi andalan wilayah tersebut.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar mengatakan komitmen BSI Aceh yang tidak hanya memberdayakan ekonomi masyarakat, tetapi juga memperkenalkan inklusi keuangan berbasis syariah.

Kehadiran program-program dari BSI, khususnya dalam hal pengelolaan keuangan syariah, telah berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

Melalui sistem keuangan syariah, warga Desa Nilam kini memiliki akses yang lebih mudah untuk menabung dan mendapatkan pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

“BSI telah menunjukkan kepedulian dan tanggung jawabnya untuk ikut serta dalam pembangunan ekonomi daerah. Melalui Desa Nilam, masyarakat diberdayakan tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga di bidang keuangan syariah, yang semakin meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujar Mahendra usai mengunjungi sentra nilam di Lhoong, Selasa (15/10/2024).

Baca juga: Minyak Nilam Aceh Pasok 70% Patchouli Oil Dunia

Program pengembangan Desa Nilam tidak hanya berfokus pada peningkatan ekonomi, namun juga melibatkan pengembangan kapasitas masyarakat melalui berbagai pelatihan budidaya dan produksi minyak atsiri, yang merupakan hasil utama dari tanaman nilam.

BSI Aceh juga berperan dalam menyediakan akses ke layanan keuangan syariah yang memudahkan masyarakat untuk menabung serta mengakses pembiayaan tanpa riba, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang kuat di Aceh.

Mahendra juga menyampaikan harapannya agar program seperti ini dapat terus diperluas dan diduplikasi di daerah lain, sehingga lebih banyak desa yang dapat menikmati manfaat dari kolaborasi antara dunia perbankan dan masyarakat.

Regional CEO BSI Aceh, Wachjono, menegaskan bahwa keberhasilan Desa Nilam adalah simbol nyata dari penerapan ekonomi berbasis komunitas yang terintegrasi dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah.

Menurut Wachjono, Desa Nilam menjadi bukti kolaborasi antara perbankan, pemerintah, dan masyarakat dapat menghasilkan pencapaian luar biasa dalam memanfaatkan potensi ekonomi lokal untuk kemajuan bersama.

“Kami di BSI berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mendukung ekonomi desa. Desa Nilam adalah bukti bahwa dengan kerja sama yang baik antara perbankan, pemerintah, dan masyarakat, potensi ekonomi daerah dapat dimaksimalkan untuk kemajuan bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wachjono menuturkan Desa Nilam tidak hanya mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat, tetapi juga telah berhasil mengurangi tingkat pengangguran dan mendorong pendapatan tambahan melalui produksi dan penjualan minyak nilam.

Produk minyak atsiri dari Desa Nilam bahkan telah mulai merambah pasar nasional dan global, menunjukkan potensi ekonomi desa dapat berkembang jauh melampaui batas-batas wilayah lokal.
Artikel SebelumnyaDPMPTSP Bireuen Gelar Bimtek LKPM Untuk 148 Pelaku Usaha
Artikel SelanjutnyaPolres Langsa Gagalkan Peredaran 1 Kg Kokain Asal Lhokseumawe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here