Dekranasda Dorong Aceh Jadi Pusat Fashion Muslim

Wakil Ketua Harian Dekranasda Aceh, Mellani Subarni, saat memberikan sambutan pada acara penutupan Rakerda Dekranasda di Balee Rumoh Agam, Tapaktuan, Sabtu (17/6/2023). Foto: Humas.
Wakil Ketua Harian Dekranasda Aceh, Mellani Subarni, saat memberikan sambutan pada acara penutupan Rakerda Dekranasda di Balee Rumoh Agam, Tapaktuan, Sabtu (17/6/2023). Foto: Humas.

Komparatif.ID, Tapaktuan— Dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Aceh di Aula Pendopo Agam Tapaktuan pada Sabtu (17/6/2023), Wakil Ketua Harian Dekranasda Aceh, Mellani Subarni, mengungkapkan harapannya terhadap Dekranasda dan para perajin, terutama usaha berbasis wastra, untuk memanfaatkan peluang besar di pasar fashion muslim yang sedang berkembang pesat saat ini.

Dalam sambutannya, Mellani menyatakan bahwa Aceh sebagai daerah dengan kekhususan syariat Islam perlu berkreasi dalam menciptakan produk busana muslim yang diminati masyarakat. Ia optimis bahwa dengan keberagaman wastra yang dimiliki Aceh, daerah ini memiliki potensi untuk menjadi salah satu pusat fashion muslim di Indonesia dan bahkan dunia.

Sebagai daerah dengan kekhususan syariat Islam, kita perlu berkreasi dalam menciptakan produk busana muslim yang diminati masyarakat. Insya Allah, dengan keberagaman wastra dari Aceh, kita berpotensi menjadi salah satu pusat fashion muslim di Indonesia dan bahkan dunia,” kata Mellani.

Mellani juga mengapresiasi aktifnya para peserta dalam mengikuti Rakerda kali ini. Ia berharap bahwa semua keputusan yang telah dirumuskan akan menjadi panduan dalam pengembangan sektor kerajinan di Aceh ke depan. Ia juga mengimbau agar setiap daerah di Aceh dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas kerajinan khas yang dimiliki.

Dalam sambutannya, Mellani menekankan pentingnya peran pembina dan stakeholder terkait dalam membantu perkembangan perajin. Mereka diharapkan dapat memberikan life skill kepada perajin dan mendukung pemasaran produk untuk menciptakan industri kerajinan yang membanggakan dengan kualitas yang baik. Ia juga mengajak para peserta Rakerda untuk berbagi pengalaman, baik prestasi maupun hambatan, dalam memajukan kerajinan di daerah masing-masing.

Baca juga: Dekranasda Aceh Utara Juara 3 Desa Kerajinan Tingkat Provinsi

“Beberapa daerah telah menunjukkan prestasi yang membanggakan dalam pengembangan kerajinan. Hendaknya ini memotivasi dan menjadi panduan bagi daerah lain untuk mencapai hasil yang lebih baik. Begitu pula dengan hambatan yang dihadapi agar menjadi pelajaran bagi daerah lain dalam mengatasi masalah serupa,” sambung Mellani.

Mellani mengingatkan tentang program Desa Kerajinan yang sedang dilaksanakan oleh Dekranasda Aceh. Ia menyampaikan bahwa saat ini masih banyak sentra kerajinan yang perlu dibina lebih intensif, baik dalam hal skill perajin maupun sarana dan prasarana pendukung, agar mereka mampu menghasilkan produk bermutu sesuai dengan selera pasar. Ia juga menjelaskan bahwa gampong-gampong kerajinan yang dibina oleh Dekranasda Aceh menjadi tujuan wisata.

Dalam kesempatan tersebut, Mellani juga mengajak para peserta Rakerda untuk memanfaatkan pengetahuan berharga yang telah disampaikan oleh para narasumber tentang pengelolaan keuangan, perlindungan produk melalui Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan pemanfaatan koperasi untuk kemajuan dan kesejahteraan perajin. Ia berharap hal-hal tersebut dapat membuka wawasan dan memicu semangat inovasi serta kreativitas. Mellani juga mengajak semua orang untuk mendukung penggunaan produk UKM lokal dan gerakan nasional ‘Bangga Buatan Indonesia’.

Ketua Dekranasda Aceh Selatan, Kailida, juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan Rakerda Dekranasda se-Aceh serta Pameran Kerajinan Unggulan dan Peluncuran Produk Kerajinan Kabupaten/Kota se-Aceh. Ia mengucapkan terima kasih kepada pengurus Dekranasda Aceh Selatan dan unsur Forkopimda Aceh Selatan atas dukungan penuh yang diberikan.

Dalam kesempatan tersebut, Cut Rezky Handayani, Penjabat Ketua Dekranasda Kabupaten Aceh Besar, menyampaikan kesan dan pesan dalam bait pantun. Ia menyatakan rasa terima kasih kepada sahabat-sahabat yang hadir dan mengungkapkan harapannya bahwa kebersamaan dan upaya yang dilakukan bersama akan menghasilkan hasil yang maksimal dalam memberdayakan perajin.

Dekranasda Aceh terus mendorong perkembangan fashion muslim dan industri kerajinan di daerah ini. Dengan kreativitas, inovasi, dan dukungan semua pihak, Aceh berpotensi menjadi pusat fashion muslim yang diakui di Indonesia dan dunia.

Artikel SebelumnyaDekranasda Aceh Utara Juara 3 Desa Kerajinan Tingkat Provinsi
Artikel SelanjutnyaAhli Ekonomi Tekan Investasi Atasi Krisis Iklim ke Negara Berkembang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here