Cula Caloe Percaya Calo Pj Bupati

Uang yang disetor Rp600 juta untuk pengurusan Pj bupati/walikota ke Pusat. Tapi setelah SK terbit nama mereka tidak ada. Mereka kecewa kepada calo yang ternyata tidak punya pengaruh di Pusat. Foto: Ist.
Uang yang disetor Rp600 juta untuk pengurusan Pj bupati/walikota ke Pusat. Tapi setelah SK terbit nama mereka tidak ada. Mereka kecewa kepada calo yang ternyata tidak punya pengaruh di Pusat. Foto: Ist.

“Meskipun kenal dengan orang Pusat, saya menolak menjadi calo. Buka apa-apa, di atas kepentingan ekonomi kita, masih ata kepentingan politik orang lain. Siapalah saya, meskipun menganggap diri orang dalam.”

Kutipan di atas merupakan pernyataan seorang kader sebuah partai politik yang sangat berpengaruh di tingkat nasional. Secara politik, partai tersebut merupakan “penentu” dalam lingkar kuasa di Republik Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan satu bulan lalu, ketika narasumber tersebut bertandang ke redaksi media online Komparatif.id. Sang sumber mengaku ikut diminta memfasilitasi pejabat tertentu yang berkeinginan menjadi Pj bupati/walikota di Aceh.

Sembari menyeruput kopi yang dibawanya sendiri, sang sumber menyebutkan beberapa teman-temannya di partai politik,ikut memposisikan diri sebagai “penghubung” antara pejabat yang ingin menjadi Pj.

“Saya tidak tahu apakah mereka berhasil atau tidak. Karena siapa saja yang ditunjuk, saya pastikan hasil kompromi antar elit politik, bukan main mata calo lapangan,” sebut sumber tersebut.
***
Sayup-sayup beredar kabar bila rate untuk “membuat hubungan” dengan Pusat Rp600. Siapa saja yang ingin namanya ditulis di dalam lembar SK Presiden, harus menyetor uang tersebut. Dana itu bukan untuk Presiden, tapi biaya transport, makan minum, hotel, dan uang kopi “agen”. Masih ada dana lain, tapi berapa jumlahnya, tidak jelas.

Suasana menjadi hangat, karena sejak Senin (11/7/2022) informasi tentang siapa saja yang akan dilantik sebagai Pj bupati dan walikota di sejumlah daerah di Serambi Mekkah, sudah beredar di publik. Meskipun masih sebatas nama tanpa SK.

Pada Rabu malam (13/7/2022) Komparatif.id menerima salinan surat undangan kepada beberapa orang yang akan dilantik sebagai Pj. Di antara undangan itu tidak satupun nama birokrat yang namanya disebut-sebut sedang diperjuangkan oleh para calo.

Kondisi tersebut membuat sejumlah orang berang, mereka merasa ditipu. Sebagian lagi merasa salah masuk bus. Berharap bus tersebut membawa mereka hingga ke Istana, justru yang mereka tumpangi jalurnya hanya di jalan menuju Istana Negara. Para birokrat yang kadung berharap banyak, dan mengeluarkan uang kopi ratusan juta, akhirnya gigit jari sembari menggerutu. Syukur-syukur mereka tidak minta uang transport dikembalikan.

Di lini massa media sosial, sejumlah kader muda partai politik yang sangat yakin bosnya menyetir bus ke arah yang benar, mulai menggerutu. Mereka kecewa ternyata cula caloe menjadi bagian dari calo, ujungnya hanya mendapat malu. Padahal, sebelumnya mereka sangat yakin akan menang, dan menjadi bagian dari orang dalam kekuasan transisi.

peristiwa politik ini menjadi pelajaran penting, bahwa orang-orang berpengaruh bekerja dalam diam. Tidak banyak bicara, dan bertindak secara terukur. Juga menjadi Pendidikan paling berharga kepada siapa saja yang ingin mendapatkan jabatan, bahwa ikat jalo bak jalo tetaplah bukanlah usaha yang smart. Apalagi ikat jalo bak calo silapeh bule.

Akhirnya, selamat kepada Pj bupati/walikota yang dilantik. Semoga dapat mengemban amanah memimpin di masa transisi.

Artikel SebelumnyaAchmad Marzuki: Saya Tak Mau Banyak Bicara
Artikel SelanjutnyaIni Dia Nama Panitia Inti PON XXI 2024 Usulan Pj Gubernur Aceh
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here