Cara Bertemu Kuntilanak

Cara bertemu kuntilanak
Cara bertemu kuntilanak. Ilsutrasi disitat dari situs paragram.id

Banyak orang yang bertanya cara bertemu kuntilanak. Akan tetapi sedikit yang berani melakukannya karena tidak siap berhadap-hadapan dengan arwah gentayangan tersebut.

Kuntilanak merupakan salah satu hantu yang terkenal di Indonesia. Di Aceh kuntilanak disebut burong, yang merujuk pada hantu perempuan yang mati karena dibunuh, ataupun mati saat bersalin.

Setiap wanita yang mati saat bersalin atau sesudah bersalin (madeung) akan menjadi kuntilanak. Di masa lampau, wanita yang mati karena bersalin atau setelah bersalin, kerapkali disangkutpautkan dengan serangan burong yang memiliki dendam dan sedang menghimpun kekuatan baru untuk memperbanyak sekutu.

Di dalam masyarakat Aceh, keberadaan burong (kuntilanak) diakui eksistensinya. Ragam cerita rakyat (folklore) yang mengisahkan tentang cerita-cerita seram yang tokoh utamanya kuntilanak, yang biasanya mati karena dibunuh oleh pemerkosa, ataupun dibunuh oleh pacarnya karena si perempuan hamil di luar nikah.

Si lelaki terpaksa membunuh kekasihnya karena takut perbuatan meumukah (berzina) akan terbongkar ke publik, bersebab si perempuan hamil.

Pembunuhan itu dilakukan karena bila perbuatan itu terbongkar, maka si lelaki harus menerima hukuman yang sangat berat. Cristian Snouck Hurgronje dalam bukunya Orang Aceh, Budaya, Masyarakat, dan Politik Kolonial, menulis hukuman atas kasus-kasus perzinahan sangat berat.

Bentuk-bentuk hukumannya seperti dicekik atau ditenggelamkan sampai mati. Pengampunan diberikan bila pelaku dapat melakukan penebusan (membayar denda). Ataupun dalam banyak kasus, dijadikan budak (ureueng salah) oleh ulebalang hingga si terhukum mati. Dalam kasus-kasus perzinahan dengan istri orang, hukumannya lebih berat.

Dalam cerita-cerita yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, banyak sekali lelaki yang mengambil jalan pintas, dengan cara membunuh rekan zinanya, ketimbang memilih menghadapi risiko yang membuat ia dan kawom-nya menuai malu berketurunan.

Si perempuan yang dibunuh tidak terima. Arwahnya berontak, dan kemudian berubah menjadi kuntilanak (burong) dan kemudian bangkit dari kubur menuntut balas. Ia mencari si lelaki dan kemudian membunuhnya, setelah beberapa malam menakutinya.

Bagaimana caranya supaya dapat bertemu kuntilanak? Dalam buku Burong yang ditulis oleh Drs. Husaini Ismail, seorang dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Jamiah Ar-Raniry, dan diterbitkan Penerbit Erlangga pada tahun 1990, disebutkan burong adalah benda gaib yang berbentuk mayat hidup terbungkus kain kafan. Bila berjalan kakinya tidak menginjak tanah, ia melayang-layang beberapa senti di atas permukaan tanah.

Bila menangis, suaranya seperti tangisan perempuan yang sangat sedih. Burong bergentayangan di malam hari terutama pada malam Jumat. Hal inilah yang mendorong masyarakat setiap malam Jumat tiba, seluruhnya menutup pintu dan jendela ketika Magrib tiba.

Seperti pada tulisan sebelumnya, Asal-Usul Kuntilanak di Aceh, yaitu arwah gundik Khatib Peureuban, semakin hari jumlah kuntilanak bertambah banyak. Untuk menambah kekuatannya, para kuntilanak yang telah ada, akan bergentayangan mendatangi rumah-rumah penduduk yang memiliki anggota keluarga sedang hamil, atau bersalin. Kuntilanak itu akan membuat di wanita hamil/bersalin mati. Bila misi itu berhasil, maka bertambahlah skuad burong di lingkungan itu.

Pengalaman Cara Bertemu Kuntilanak

Seseorang yang ingin melihat atau ingin bertemu dengan hantu tersebut, cara supaya dapat bertemu kuntilanak yaitu dengan teknik melakukan ritual di atas makam target pada malam hari.

Cara agar dapat bertemu kuntilanak, orang yang menginginkannya, datang ke area pemakaman, pada senja atau malam hari. Kemudian membuka seluruh pakaian dan melakukan ritual-ritual tersentu di atas makam perempuan yang dipercaya telah menjadi kuntilanak.

Menurut cerita yang berkembang, cara ini pernah ditempuh oleh seorang suami yang istrinya mate madeung (meninggal saat bersalin). Ia bermaksud menemui arwah istrinya, karena sang istri menyimpan pahat milik tetangga yang si suami pinjam.

Karena gundah gulana bersebab si pemilik telah meminta pahatnya dikembalikan, di suami menemui seorang dukun yang tinggal di seberang sungai, nun di ujung kampung, di dekat rimba.

Si dukun memberikan tips bertemu kuntilanak. Yaitu si suami harus mengunjungi makam pada malam Jumat, kemudian keurajeu (bertelanjang sepenuhnya) membaca mantra, dan dia pasti akan bertemu dengan kuntilanak istrinya.

Saran si dukun dikerjakan dengan sempurna. Ketika ritual usai dilakukan, dia dapat melihat alam dunia hantu. Dia bertanya kepada rombongan hantu yang melintas sedang. Rombongan itu sangat beraturan. Dimulai daru burong orang-orang yang telah lama meninggal dan kemudian burong-burong dari arwah yang baru meninggal.

Dia bertanya di mana istrinya. Burong-burong itu menjawab bahwa arwah sitri si lelaki berada di barisan belakang.

Tatkala ia melihat istrinya, laki-laki itu dirudung rindu dan haru. Ia tak kuasa melihat istrinya masih seperti saat masih hidup. Cantik, lembut, sopan, dan ngangenin. Karena itulah ia tidak sempat berbicara banyak. Ia hanya mampu mengajukan pertanyaan di mana sang istri menaruh pahat.

“Adik simpan di paha tangga, Bang. Abang cari saja di situ,” jawab si kuntilanak sembari pamit karena tak kuasa melihat suaminya berlinang air mata.

“Kemana Adik akan pergi?” tanya si suami?

“Alam kita sudah berbeda, Bang. Tak pantas rasa yang pernah ada bertaut kasih kembali. Carilah perempuan lain. Cintailah dia dengan cara yang berbeda. Satu pesan Adik, bila ada yang tersilap dari Adinda, jangan ceritakan kepada orang lain, termasuk ke istri Abang kelak. Simpan itu semua sebagai rahasia kita,” kata si kuntilanak sembari pamit mengejar rombongan yang telah berlalu.

Demikian cara bertemu kuntilanak yang pernah didokumentasikan di dalam buku.

Artikel SebelumnyaLembaga Wali Nanggroe Gelar Sidang Raya, Bahas 4 Rancangan Reusam
Artikel SelanjutnyaKemiskinan di Korea Selatan yang Tersamar K-Pop
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here