Komparatif.ID, Blang Pidie— Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin mewajibkan pemilik warung kopi di Abdya mengadakan pengajian rutin minimal sekali sebulan seusai subuh di tempat usaha mereka.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Bupati Aceh Barat Daya Nomor 41 Tahun 2025 tentang Peukong Agama dalam Pelaksanaan Syariat Islam di Kabupaten Aceh Barat Daya tertanggal 4 Agustus 2025.
“Diwajibkan kepada pemilik warung kopi untuk melakukan kegiatan keagamaan berupa pengajian atau tausiyah bersama dengan nama kegiatan Ngopi Bersama Teungku minimal sebulan sekali setelah shalat subuh,” bunyi Pasal 7 ayat (5) Perbup Peukong Agama tersebut.
Selain pengajian rutin, dalam perbup yang sama Safaruddin mengajak masyarakat untuk menghentikan seluruh aktivitas saat azan Magrib berkumandang serta melaksanakan salat berjamaah di masjid atau meunasah.
“15 menit sebelum adzan magrib berkumandang: (a) seluruh kegiatan wajib dihentikan baik di pasar, warung kopi maupun tempat keramaian lainnya; dan (b) diharapkan tidak menghidupkan televisi, musik dan alat elektronik lainnya sampai selesai pelaksanaan shalat Isya berjamaah,” tulis Perbup itu.
Baca juga: Umi Cinta Janjikan Surga untuk Jamaah yang Bayar Rp1 Juta
Selain itu, Safaruddin menginstruksikan setiap gampong mewajibkan anak-anak mengikuti pengajian usai Magrib di masjid, meunasah, atau balai pengajian. Para Camat, keuchik dan aparatur gampong juga diminta mengawasi pelaksanaan pengajian untuk anak-anak tersebut.
Pada ayat 7 pasal 7 perbup tersebut, Safaruddin melarang seluruh ASN Abdya membuat pembatas/sekat untuk tempat salat di ruangan kerja. Sebagai gantinya ASN diwajibkan melaksanakan salat berjamaah di masjid atau meunasah terdekat.
Luar biasa sampai nggak bisa berkata-kata. salah satu contoh kualitas SDM di Aceh.