
Komparatif.ID, Cilegon— Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) meninjau kemajuan pabrikasi peralatan utama proyek Gas Processing Facility (GPF) Cluster IV di Workshop PT Daekyung Indah Heavy Industry di Cilegon, Jawa Barat, Kamis (14/8/2024).
Kepala Divisi Perawatan Fasilitas dan Pengendalian BPMA, Helmi, mengatakan Proyek GPF Cluster IV merupakan salah satu proyek strategis PT PGE di wilayah Cluster 4. Pembangunan fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi sekaligus menggantikan peralatan eksisting yang telah melewati masa pakainya.
Helmi mengatakan seluruh pekerjaan harus mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan dan diselesaikan tepat waktu sesuai rencana. Pertama, ruang lingkup pekerjaan harus sepenuhnya mengacu pada spesifikasi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Baca juga: BPMA Terima 12 Sertifikat Tanah WK Pase di Aceh Timur
Kedua, penyelesaian proyek perlu mengikuti jadwal yang sudah direncanakan agar tidak mengganggu proses produksi. Ketiga, penggunaan anggaran harus dikelola secara efisien tanpa mengorbankan mutu serta keselamatan kerja.
“Mengelola ketiga batasan ini secara efektif adalah kunci keberhasilan proyek,” kata Helmi, Kamis (14/8/2025).
Ia menambahkan keberhasilan Proyek GPF Cluster IV akan menjadi tonggak penting dalam penguatan infrastruktur energi nasional. Selain itu, proyek ini diharapkan dapat membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar wilayah operasional.
Pekerjaan pabrikasi peralatan utama dikerjakan oleh PT Petroflexx Prima Daya selaku Build-Own-Operate (BOO) Contractor, bekerja sama dengan PT Pacific Process Engineering sebagai penyedia peralatan penting untuk fasilitas pemrosesan gas.
Peralatan yang sedang dikerjakan meliputi Amine Plant, TEG Plant, dan Condensate Stabilizer Unit. Kedua perusahaan tersebut bertanggung jawab memastikan seluruh peralatan diproduksi dan dikirim tepat waktu sesuai spesifikasi.