BI Beberkan Alasan Lesunya Daya Beli Masyarakat

Bank Indonesia (BI), Adi (28) menyebut penjualan makanannya mengalami penurunan dalam beberapa waktu belakangan. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.
Adi (28) menyebut penjualan makanannya mengalami penurunan dalam beberapa waktu belakangan. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.

Komparatif.ID, Jakarta— Bank Indonesia (BI) dalam survei terbaru tentang penjualan eceran Juli 2023 menyebut sektor makanan dan minuman (FnB), tembakau, pariwisata, serta bahan bakar motor akan mengalami penurunan penjualan.

Hal ini terjadi karena normalisasi permintaan masyarakat setelah periode liburan sekolah, Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), dan cuti bersama.

Meski begitu, data terbaru yang dirilis pada Rabu (9/8/2023), menunjukkan kinerja penjualan eceran di Indonesia tetap menguat pada bulan Juli 2023. Indeks Penjualan Riil (IPR) untuk bulan tersebut mencapai angka 212,7, menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 6,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan yang tetap kuat ini dipicu oleh beberapa faktor, terutama dari sektor Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang terus menunjukkan pertumbuhan positif. Subkelompok Sandang juga memberikan kontribusi positif pada kinerja keseluruhan dengan pertumbuhan yang stabil. Selain itu, terdapat perbaikan signifikan pada Kelompok Suku Cadang dan Aksesori yang sebelumnya mengalami beberapa tantangan.

Meskipun pertumbuhan tahunan tetap kuat, data menunjukkan adanya perlambatan secara bulanan. Pertumbuhan penjualan eceran pada bulan Juli menunjukkan fase kontraksi sebesar 4,6 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Meskipun demikian, hal ini dianggap sebagai bagian dari fluktuasi alami dan tidak mengubah tren pertumbuhan tahunan yang positif.

Baca juga: Ekonomi Melemah, Daya Beli Masyarakat Banda Aceh Lesu

Berkaitan dengan peningkatan penjualan eceran, beberapa faktor turut berperan, termasuk kelancaran distribusi barang, strategi potongan harga dari pedagang ritel, serta peningkatan permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), event tengah tahun (mid year sale), dan musim liburan sekolah.

Namun, dari sisi harga, ada beberapa catatan. Para responden BI memperkirakan bahwa tekanan inflasi cenderung menurun pada bulan September 2023, meskipun diperkirakan akan meningkat kembali pada bulan Desember 2023. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) untuk September 2023 tercatat sebesar 115,9, menunjukkan penurunan dari periode sebelumnya. Namun, IEH untuk Desember 2023 tercatat sebesar 130,0, menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan dari periode sebelumnya.

Dengan demikian, meskipun terdapat fluktuasi bulanan dalam pertumbuhan penjualan eceran dan ekspektasi inflasi, secara keseluruhan kinerja ekonomi sektor penjualan eceran tetap menunjukkan kekuatan dan potensi pertumbuhan yang menggembirakan bagi perekonomian Indonesia.

Artikel SebelumnyaDampak Kesehatan Akibat Rokok 7,5 Kali Lebih Besar dari Pajak yang Diterima
Artikel SelanjutnyaISAD Dukung Surat Edaran Penegakan Syariat Islam di Aceh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here