Bendungan Karet Krueng Peusangan Diserbu Wisatawan

bendungan karet krueng peusangan
Wisatawan duduk di tepi, menikmati pemandangan eksotis Bendungan Karet Krueng Peusangan, Bireuen, Minggu (6/7/2025). Foto: Komparatif.ID/Muhajir Juli.

Komparatif.ID, Bireuen—Tak ada rotan, akar pun jadi. Demikianlah tamsilan untuk Bendungan Karet Krueng Peusangan, yang melintang di dua desa, Kapa, Peusangan-Meunasah Mee, Kecamatan Kutablang.

Bendungan Karet Krueng Peusangan tersebut sejak dibangun hingga saat ini tidak pernah dioperasikan, sebagaimana fungsinya. Dengan berbagai alasan, bendungan tersebut tidak digunakan sebagai penyalur air untuk persawahan di Kecamatan Kutablang dan sekitarnya.

Baca: Setengah Hari di Negeri Deli

“Diam-diam” bendungan karet tersebut dijadikan objek wisata oleh orang-orang yang merindukan suasana sungai. Pun demikian, setiap kali ada pengunjung hendak turun ke tepi sungai, selalu saja ada warga yang melarang.

Kini, Bendungan Karet Krueng Peusangan telah dibuka untuk objek wisata air. Dikelola secara terbuka, dan dapat dikunjungi oleh siapa saja.

***

Juli 2025 begitu panas. Sepanjang hari sinar matahari memanggang tiap inci tanah dengan sinarnya yang sangat garang. Bukan hanya manusia, hewan seperti lembu, kambing, dan kerbau pun tak kuasa menahan diri di bawah terik.

Rumah-rumah yang memiliki air conditioner, menghidupkan mesin pendingin ruangan itu sejak pagi hingga malam.

Cuaca benar-benar tak ramah. Suhu udara meningkat. Kipas angin tak mampu menyemburkan udara sejuk.

Entah siapa yang memulai, tiba-tiba Bendungan Karet Krueng Peusangan yang dikenal juga dengan sebutan Bendungan Karet Kapa, viral. Bukan karena penangkapan sejoli mesum. Tapi tumpahnya manusia ke objek wisata yang sebelumnya deg-degan bila hendak dikunjungi, karena sorot mata beberapa orang yang tidak ramah.

Minggu, 6 Juli 202. Setelah Salat Asar. Komparatif.ID meluncur ke Bendungan Karet Krueng Peusangan. Tiba di lokasi, seribuan manusia telah tumpah ruah di sepanjang tepian sungai. Ada yang duduk di bebatuan gajah, ada yang berendam di dalam air, ada pula yang melompat dari bibir bendungan, melenting ke udara, dan kemudian tercebur ke dalam sungai yang berair jernih.

Tidak mudah mencapai tepian sungai. Butuh effort supaya setiap pengunjung bisa mencapai tepi sungai.

Muhammad Iqbal (35) yang datang bersama istrinya Nizawati, dan putra mereka, Rasya Zainul Hakim (5), harus bersusah payah turun dari bahu tebing menuju tepi air.

Demikian juga Taufik Hidayat dan istrinya Eva Sri Hartati. Mereka yang kurang berpengalaman, harus ekstra hati-hati turun ke bawah.

Andaikan cuaca terik tidak memanggang Aceh dari pagi hingga sore, dengan suhu hampir 35 derajat celcius, sungguh Iqbal dan Taufik tidak akan berlelah-lelah ke Bendungan Karet Krueng Peusangan.

Tiba di tepi sungai, mereka membuka bungkusan mi caluk. Seusai menyantap mi caluk yang dijual pedagang asongan, mereka segera menceburkan diri ke dalam sungai. Mereka berenang ke sana kemari, menikmati segarnya air sungai yang memberikan sensasi sejuk.

Untuk makanan, jangan risau. Banyak pedagang asongan berjualan. Mulai dari mi, hingga aneka minuman. Juga ada kantin yang telah lama buka di sana. Harga makanan dan minuman pun cukup terjangkau.

bendungan karet krueng peusangan
Pedagang dan pengunjung tumpah ruah di tepi Bendungan Karet yang berada di Gampong Kapa, Peusangan. Foto: Komparatif.ID/Muhajir Juli.

Keuchik Gampong Kapa Evendi,S.Pd.,M.Pd, yang ditemui Komparatif.Id di lokasi, mengatakan Bendungan Karet Krueng Peusangan, merupakan salah satu objek wisata yang eksotis di Bireuen.

Jalan menuju ke Bendungan Karet Krueng Peusangan, dapat dijangkau cukup mudah, baik dari Kutablang maupun dari Peusangan.

“Kami sedang menata objek wisata ini. Semoga dapat berkembang lebih bagus ke depan. Ini wisata alami, airnya bersih,” kata Evendi.

Beberapa pengunjung memberikan saran, supaya pengelola menempatkan petugas kebersihan, karena sampah bekas bungkusan makanan bertebaran di mana-mana.

Selain itu sistem keamanan perlu dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat. Stuktur tanah di bawah air tidak menentu. Di beberapa bagian dalam, dan di beberapa titik dangkal. Karang-karang lembek yang membentuk pulau-pulau panjang di tengah sungai, juga cukup menantang.

“Kiranya perlu ditempatkan tim penyelamat di lokasi objek wisata tersebut,” harap Mutia, yang membawa keluarga kecilnya ke lokasi wisata air tersebut.

Kini, Bendungan Karet Krueng Peusangan yang tidak pernah difungsikan, telah berubah menjadi objek wisata. Viral di berbagai platform media sosial. Menjadi oase pelepas dahaga di tengah teriknya matahari yang memanggang Aceh sejak beberapa waktu lalu.

Artikel SebelumnyaRevisi UUPA Bukan Kegagalan Implementasi
Artikel SelanjutnyaRevisi UUPA Harusnya Libatkan Tim Perunding GAM
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here